Dalam menjalankan sebuah misi untuk berdakwah Rasulullah kerap sekali menjadikan moral sebagai asas didalam menjalankan sebuah kegiatan diplomasi. Apa saja yang menjadi sifat-sifat tersebut:
- Loyalitas
Loyalitas merupakan sebuah sikap setia dan konsisten yang dimiliki seseorang untuk tetap menjalankan kewajibannya. Loyalitas merupakan sifat yang wajib dimiliki oleh seseorang, karena dengan sifat ini seseorang selalu siap berkorban demi menjalankan sebuah tujuan yang ingin dicapai demi kedaulatan, negara dan tugas kewajibannya.
- Sederhana
Sederhana merupakan sifat yang selalu wajib kita teladani sifat ini merupakan sifat yang dikehendaki Rasulullah yang terlihat dari kehidupan sehari-hari beliau yang tidak pernah berlebihan. Rasulullah melarang kita untuk memiliki sifat yang sebaliknya yaitu kesombongan yang mana kesombongan akan menggiring kita kepada perasaan yang berlebihan terhadap kualitas diri dan hanya memikirkan diri sendiri. Sehingga hal tersebut menuntun kita pada sebuah keangkuhan, dengan sebuah keyakinan bahwa orang lain tidak memiliki kualitas seperti dirinya.
- Lambat namun pasti
"maka sabarlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan janganlah engkau cemas terhadap orang yang tak mempunyai keyakinan." (QS. Ar-Ruum 30-60). Rasulullah diperingatkan agar tidak terburu-buru dan diperintahkan untuk selalu berada didalam keadaan yang seimbang Ketika hendak menggapai tujuan yang direncanakan tanpa memperdulikan hambatan, kesulitan dan tantangan yang menghadang keimanan serta tidak tergesa-gesa dalam mencapainya.
- Sabar dalam mencapai tujuan.
Perlu dipahami bahwa makna sabar bukan berarti pasif. Sabar merupakan suatu sifat istiqamah dan penuh akan ketenangan ketika kita menghadapi cobaan, namun tetap diiringi oleh usaha dan doa secara terus menerus dalam mencari jalan terbaik.
- Amanah atas kebenaran
Rasulullah menganggap diplomasi sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan, dan beliau berpendapat bahwasanya sarananya pun penting sebagaimana tujuannya. Jika tujuannya mulia tentunya perlu menggunakan cara-cara yang mulia pula dalam mencapainya, dia tidak bisa dicapai dengan cara-cara yang tidak suci. Maka dari itu beliau memberikan basis moral sebagai seni dalam berdiplomasi maka dari itu dalam mencapai tujuan diperlukan sifat amanah sebagai sifat yang menopang diplomasi Islam.
- Sopan dalam hubungan kemanusiaan
Dalam berdakwah Rasulullah kerap kali menerima tindakan-tindakan yang tidak pantas yang diberikan kepada beliau, namun Allah memberi petunjuk agar beliau selalu memberi maaf pada ucapan-ucoan dan tindakan orang-orang yang melukai, menghina ataupun menyiksa. Hal inilah yang seharusnya dipraktikkan disegala situasi sehingga sifat sopan yang ditujukan kepada setiap manusia menandakan sifat kasih saying dan kepeduliaan terhadap orang lain.
Daftar Pustaka
Iqbal, A. (2000). Diplomasi Iqbal. Lahore: Qaumi Press.
Warsito, T., & Surwandono. (2015). Islam, "Diplomasi Bersih" Dalam Perspektif. Thaqafiyyat, 145-176.