Mohon tunggu...
Sunardi
Sunardi Mohon Tunggu... Guru - Saya suka menulis dan fotografi

Asal Bondowoso, Kota Tape. Sedang belajar hidup. Blog pribadi www.ladangcerita.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya Tinggal Bersama Mertua

16 Mei 2020   14:35 Diperbarui: 12 Agustus 2021   20:41 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini sekedar opini pribadi berdasarkan peristiwa yang pernah saya dengar ceritanya di daerah tempat tingal saya, yaitu cerita menantu yang tidak bahagia hingga cerita cinta terlarang. Memang, bagi pasangan baru, sebelum mampu membeli atau membangun rumah sendiri, tinggal bersama mertua menjadi solusi. Tentunya, keduanya harus siap dengan segala risikonya.

Suami Tinggal di Rumah Mertua
Seorang pria ini lebih tahan mental. Meskipun mertua cerewet, laki-laki bisa bersikap masa bodoh. Tetapi, ada kasus lain yang pernah penulis temui. Jika sang istri punya saudara perempuan. Ini berbahaya. Di daerah saya ada yang ketahuan selingkuh sama iparnya, padahal sudah sama-sama punya suami. Karena sudah sama-sama punya anak, akhirnya mereka sepakat tukar istri.

Baca: CERBUNG MENIKAHI JANDA KAYA UNTUK BIAYA KULIAH

Itulah bahayanya suami tinggal serumah sama mertua. Apalagi saudara si perempuan belum menikah, wah, lebih besar bahayanya. Bukan hanya itu, Beberapa kali terjadi malah sang suami selingkuh sama mertua. Kebetulan sang mertua janda. Masalah ini, sebenarnya, bukan karena sang mertua cantik. Bisa jadi, sang suami penasaran ingin menikmati jajan lain, ya, jadinya tidak mikir lebih bagus atau lebih buruk, yang penting beda. Akhirnya, sang mertua jadi sasaran.

Sebagai istri bingung, mau protes, malu sama tetangga, mau diam, sakit hati. Ada juga yang sempat ramai, tapi tidak sebegitu ramai seperti perselingkuhan dengan tetangga. Tetapi, ceritanya sampai ke sebagian tetangga. Jadi, bagi istri yang orang tuanya sudah janda, cerita ini bisa dijadikan pelajaran. Jangan sampai sang suami berduaan sama mertua di rumah. Usahakan sebisa mungkin tidak ada kesempatan bagi keduanya untuk berduaan di rumah.

Istri Tinggal di Rumah Mertua

Kebiasaan tiap daerah berbeda-beda. Ada yang istri ikut suami dan tinggal serumah dengan mertua atau tinggal di rumah sendiri yang dibuatkan oleh mertua. Jika sang mertua tidak punya anak perempuan, biasanya beliau senang sekali. Jika senangnya beliau karena merasa mempunyai anak perempuan, biasanya sang menantu akan dimanja. Tetapi, jika senangnya karena akan ada yang bisa masak, bersih-bersih dan segala macam pekerjaan rumah, wah, siap-siap deh.

Saya punya tetangga kaya, seorang petani sukses yang sawahnya luas. Anak laki-lakinya baru menikah dengan wanita cantik, seorang santri. Beliau senang sekali. Pernah suatu ketika sang menantu ikut ke sawah, niatnya mau bantu. Wah, sang mertua kayak marah, dia disuruh pulang karena panas katanya, "Nanti hitam kulitnya kena panas," kata beliau. Luar biasa.

Tetapi, ada mertua yang biasanya mengamati kebiasaan menantu barunya, apakah dia rajin mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak, mencuci perabot, dan lain-lain. Biasanya saking senangnya sang mertua, semua ia serahkan pada sang menantu baru. Nah, ada beberapa orang tua yang mengukur pekerjaan itu sesuai kemampuan dirinya. Padahal, belum tentu sang menantu baru mampu mengerjakan banyak hal seperti dirinya. Tentu saja sang menantu akan kelelahan. Apalagi semuanya dipasrahkan pada sang menantu.

Komunikasi juga kadang menjadi masalah, apalagi sang menantu berasal dari daerah yang budayanya berbeda. Bisa sering terjadi kesalahpahaman. Apalagi sang mertua pendiam, mau diajak bicara takut salah, tidak bicara, takut dikira tidak ramah. Tetapi, kalau hanya canggung, nanti juga menjadi terbiasa. Tetapi, ada mertua yang enggan menyuruh menantu, tapi ingin sang menantu paham sendiri mau sang mertua. Jadi, jangan heran jika tiba-tiba sang menantu mendengar sang mertua bisik-bisik sama tetangga cerita sang menantu tidak rajin urus rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun