Mohon tunggu...
masunardi
masunardi Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen

hanya dosen jelata...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Batu Akik, Monkey Business dan Nasib Para Penambang Intan...

22 Januari 2015   09:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:37 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_347427" align="aligncenter" width="432" caption="Dok Pribadi"][/caption]

Ini cerita tentang foto lama, Oktober 2010, saat mengantar dosen pembimbing S1 dan S2 melihat penambangan intan di daerah Cempaka, dekat kampus Unlam, Banjarbaru.Orang-orang yang ada di sekitar itu, yang sedang berendam di sungai adalah sedang mencari intan atau emas dengan secara tradisional.Mereka sedang mencari emas dan intan, bukan batu akik, karena saat itu batu akik tidak selaku, sengetop, semahal dan se-booming sekarang.

Kalau batu akik, itu berasal dari batu-batu yang tertumpuk diekitar itu dan kadang dibuang begitu saja oleh para penambang yang kemudian oleh para pengrajin lokal diolah menjadi berbagai macam aksesoris misalnya cincin, liontin kalung, gelang dll.Harganya tidak terlalu mahal karena memang seolah hanya barang jualan pelengkap intan atau berlian.Hmm...tetapi kenapa sekarang batu akik sedemikian ngetop dan populer? Mudah-mudahan bukan sekedarbisnismonyet yang pada akhirnya bisa menjadi modus money laundry.Monkey business, hal yang telah sekian kali terjadi di Indonesia dengan kesan yang sangat mendalam: anthorium, gelombang cinta, ikan Lohan, MLM...

Semoga itu bisnis riil yang memang bisa meningkatkan semangat para penambang intan ketika mereka belum berhasil memperoleh kilaunya galuh diantara tanah basah yang mengalir dalam pipa-pipa pralon itu.Semoga batu akik itu bisa membuat orang-orang yang kelelahan karena seharian bermain air dan kotor itu bisa tersenyum, tanda terima kasih mereka kepada Dzat Pemberi Rezeki.Termasuk juga para pengrajin yang tinggal di sekitar tempat itu, yang dengan ketekunannya mampu mengubah sebuah batu sisa yang tak berharga menjadi bernilai jual luar biasa.Semoga mereka merasakan perubahan itu, karena mereka lah yang sebenarnya paling berhak menikmati rasa mahal dari batu akik yang saat ini menjadi primadona.Bagi yang tertarik melihat proses penambangan intan dan emas serta ingin melihatproses pembuatan batu akik secara tradisional, datanglah ke daerah Cempaka Banjarbaru, Kalimantan Selatan, hanya sekitar 15 km dari Bandara Syamsuddin Banjarmasin eh Banjarbaru.Dari Jakarta atau Surabaya, ada puluhan penerbangan tiap hari, jadi bisa berangkat pagi dan pulang sore hari tanpa perlu menginap.Bagi yang ingin membeli dan melihat yang sudag jadi, maka bisa datang ke pasar Intan Martapura, tak jauh dari tempat itu.Silahkah…

[caption id="attachment_347428" align="aligncenter" width="300" caption="Dok Pribadi"]

14218701391003292863
14218701391003292863
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun