Mirisnya lagi, banyak anak muda yang mengambil pinjol dan masuk status gagal bayar. Per Maret 2025, terdapat 20,4 ribu rekening dengan nilai gagal bayar Rp4,16 miliar untuk pengguna di bawah 19 tahun dan 467,9 ribu rekening senilai Rp794,41 miliar untuk pengguna usia 19-34 tahun.
Dengan demikian, genosida ekonomi dalam balutan pinjol dan paylater berarti membunuh banyak ekonomi keluarga dan personal ke dalam jeratan utang, menghidupkan mekanisme gali lubang tutup lubang, membunuh kesempatan bekerja hingga membuat banyak orang ter-PHK.
Pinjol dan paylater juga dapat melahirkan joki bantuan yang justru lebih menjerat, menumbuhkan aksi kriminal penipuan, mengubah uang suami istri menjadi utang hingga menimbulkan perceraian, memanipulasi data statistik tentang kemampuan daya beli masyarakat yang nyatanya uang dari berutang, sampai mematikan mental dan psikologis banyak orang karena tekanan yang dialaminya.
Karena perkara-perkara itulah pinjol dan paylater identik dengan genosida ekonomi atau sebut saja "oikosnomosida". Jadi, alasan mengapa pinjol dan paylater identik dengan genosida ekonomi atau oikosnomosida adalah berikut:
1. Ada invasi yang menyerang psikologis individu yang terkandung dalam setiap iklan-iklan dan ajakan untuk melakukan pinjaman pinjol dan paylater. Termasuk narasi bahwa pinjol dalam bahasa halusnya pindar dan paylater adalah bentuk usaha pembiayaan yang membantu masyarakat.Â
2. Ada senjata dalam bentuk perjanjian tak tertulis yang boleh jadi sebagai aturan kesepakatan yang mengikat antara kreditur dan debitur, disebut tak tertulis sebab kesepakatan aturan tersebut disajikan dalam bentuk atau format online sehingga sering kali, cenderung bahkan diabaikan oleh kedua belah pihak. Tidak diarahkan oleh kreditur untuk dibaca dan dipahami sebelum submit atau menyetujui sebagai tanda persetujuan, dan tidak dibaca pula oleh debitur.Â
3. Terdapat banyak data peminjam atau debitur yang ternyata melakukan peminjaman bukan atas kemauan dan persetujuan dirinya, melainkan digunakan oleh sanak saudara, teman, pacar atau rekanan di bawah tekanan psikologis atas desakan, paksaan, rasa iba tanpa perjanjian tertulis. Informasi ini pastinya diabaikan oleh pihak peminjam.Â
4. Bahkan tidak sedikit data peminjam yang digunakan oleh yang bukan pemiliknya alias digunakan oleh orang yang tidak berhak, demi mencari atau mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya. Sedangkan tagihan atas utang paylater, utang pinjol atau keduanya tetap dialamatkan kepada data yang atas namanya digunakan. Â
5. Tidak pernah benar-benar ada survei lapangan untuk memverifikasi atau memvalidasi kemampuan membayar peminjaman pada peminjam dari pihak pinjol atau paylater seperti pada pengajuan kredit peminjaman melalui bank yang dilakukan secara offline.
6. Tidak pernah ada penagihan langsung (offline)Â dengan cara persuasif oleh karyawan resmi pinjol atau paylater. Penagihan umum dilakukan secara represif melalui panggilan telepon yang berkali-kali hampir tiap jam hingga menit (teror), debt collector atau pihak ketiga dengan cara-cara yang sama (teror), pesan-pesan jahat dan kotor sampai ke teror fisik.
7.  Ketika peminjam galbay, hampir tidak ada pendekatan untuk memberikan solusi atau keringanan pembayaran. Bahkan saat peminjam putus informasi karena kehilangan kontak akibat sesuatu dan lain hal, tidak pernah ada upaya petugas pinjol atau paylater resmi yang melakukan pemberitahuan resmi dalam jangka waktu tidak lebih dari tiga bulan, baik lewat surat tertulis atau datang langsung.Â