APBD atau APBN adalah instrumen fiskal yang dirumuskan oleh pemerintahan dalam satu tahun anggaran. APBD sebagai instrumen fiskal adalah sesuatu yang bersifat rencana yang akan dilaksanakan pada tahun berkenan, karena itu sangat potensial.
APBN atau APBD berpotensi menjadi hoax, sebuah janji yang ditetapkan dalan undang-undang. APBN atau PERDA APBD belum pasti dilaksanakan, sehingga kualitas informasinya tidak akan menjadi 100%, karena itulah disebut dengan HOAX.
Bagaimana sih  perkembangan terhadap persegeseran anggaran dalam APBD tahun 2025? kita memahami bersama, bahwa tahun 2004 sebagai tahun pemilu, merencanakan APBN di tahun 2025 yang direncanakan pada tahun 2024.
Hasil pemilu menghasilkan pemerintahan baru Prabowo Gibran dalam perjalanannya, Prabowo perlu menjalankan visi dan misi pembangunan yang telah dikampanyekan pada periode 2024, tetapi APBNnya disusun oleh pemerintahan Jokowidodo.
Langkah yang dilakukan dengan melalukan revisi APBN atau yang kita kenal dengan pergeseran. Contoh kasus yang sederhana adalah proyek nasional terhadap ibu kota negara di kalimatan timur.
Bagi Jokowi adalah Nasional Priority, bagi Prabowo bukan Nasional Priority, maka akan dilepaskan menjadi tidak priority. caranya dengan revisi APBN.
Dalam perjalanannya kepala daerah dilantik pada bulan maret 2025, APBDnya disusun oleh pemerintahan sebelumnya pada tahun 2024, apakah kepala daerah dapat melakukan pergeseran anggaran dalam APBD yang telah ditetapkan oleh PERDA? Marilah kita akan melihat konstruksi persegeseran anggaran dalam APBD baik pendekatan filosofis, sosiologis, maupun pendekatan regulasi dalam peraturan perundang-undangan
Artikel ini saya tulis berdasarkan pembahasan melalui cerita rekam suara (vn) melalui aplikasi Whatsapp dengan salah satu dosen saya pada Minggu, 06 Juli 2025 pada jam 20.00 WIT.
artikel ini bukan bermaksud untuk menyinggung dari segi pihak manapun.
ini hanya sebuah artikel singkat yang saya tangkap dari pembahasan terkait penganggaran APBD dan hanya sebagai perbincangan yang terkait dengan skripsi saya yang menganalis terkait kuliatad pengelolaan APBD.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI