"Danis minta maaf ke Kakak, yuk!" ajak Mama.
Â
Malam menjelang tidur, Mama mengantarkan Dika di atas kasurnya. Sedangkan Danis sudah tidur 30 menit lalu.
"Dibacakan cerita lagi tidak, Nak?" tanya Mama. Pertanyaan mama dijawab dengan gelengan kepala Dika. "Dika sayang tidak sama Danis?" tanya Mama. Tangan Mama meraih selimut dan menariknya ke dada Dika.
"Sayang, Ma," jawab Dika tenang.
"Mama ingat dulu Dika kecil paling senang diayun-ayunkan di kaki Papa. Dika ingat?"
"Ingat, Ma," jawab Dika dingin.
"Trus Dika kalau dipangku Mama, sering memainkan baju Mama. Baju Mama dibuat seperti ayunan. Dika ingat?" tanya Mama dengan tersenyum. "Sampai rok Mama robek."
"Ingat, Ma. Haha...." tawa Dika mengiringi jawabannya. Mama lega melihat Dika tertawa. Selama ini Dika lebih banyak diam, apalagi kalau sudah berebut sesuatu dengan Danis.
"Waktu itu sudah ada Danis belum, ya?" Mama pura-pura bertanya.
"Danis belum lahir, Ma."