Mereka menyiapkan perlengkapan, tata rias, dan perlengkapan panggung secara mandiri. Dukungan donatur pun hadir sebagai bentuk nyata kepedulian agar kesenian ini tetap hidup.
Pementasan ini bukan sekadar ajang unjuk diri, melainkan wujud cinta budaya. Tanpa kecintaan itu, sulit membayangkan paguyuban bisa menggelar pentas secara swadaya.
Sebab, jika bukan kita yang melestarikan budaya, siapa lagi? Jika bukan kita yang menjaga, generasi mendatang bisa kehilangan kesempatan mengenalnya.
Salam budaya. Lestari budayaku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI