SumbuPerjuangan-- Ketua Umum Forum Aspirasi dan Kepedulian Rakyat (Fakar) Indonesia, Aka Cholik Darlin, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu kebijakan nasional yang sangat baik bagi peningkatan kualitas gizi anak-anak.
Namun, ia menekankan pentingnya evaluasi terkait teknis penyaluran agar program ini dapat berjalan lebih optimal.
Cholik menyoroti adanya sejumlah kasus siswa yang mengalami gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari program MBG.
Menurutnya, Badan Gizi Nasional (BGN) perlu memastikan pengawasan yang lebih ketat terhadap Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) di daerah.
"Mulai dari pengelolaan hingga pengemasan, MBG harus benar-benar diawasi oleh tim teknis yang memiliki kompetensi, meskipun di setiap SPPG sudah ada tenaga ahli gizi," ujarnya, Sabtu (27/9).
Selain itu, Cholik juga mendorong BGN untuk mempertimbangkan opsi alternatif dalam mekanisme distribusi, misalnya memberikan dukungan langsung kepada orang tua siswa agar lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pangan bergizi.
Ia menambahkan, keberadaan perwakilan BGN di tingkat daerah juga sangat penting guna memperkuat koordinasi dan pengawasan bersama dinas terkait.
"Dengan adanya perwakilan di daerah, koordinasi akan lebih mudah dilakukan, sekaligus memastikan program ini berjalan sesuai tujuan, yakni memberikan asupan makanan bergizi, sehat, dan aman bagi anak-anak," tutup Politisi PKB ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI