Mohon tunggu...
Sumarti Saelan
Sumarti Saelan Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ketua KEB Hobi Membaca

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Belanja dan Jualan Aman dan Nyaman dengan UANGKU

31 Desember 2016   16:10 Diperbarui: 31 Desember 2016   23:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coat pendek woll inilah barang pertama yang saya beli secara online 4 tahun yang lalu

Sedang mengingat tentang pertama kali berani belanja via online, sekitar empat tahun yang lalu. Yang akhirnya membuat ketagihan dan membawa jari menjelajah dari satu lapak ke lapak lainnya di jagad maya.

Bermula saat scroll layar smartphone yang sedang menampilkan newsfeed Facebook. Muncul akun Facebook ber-ads yang menampilkan foro-foto sweater menarik mata untuk diklik. Captionnya juga sangat menggiurkan “Sweater murah Rp 50 Ribu saja”. Naluri belanja saya pun langsung tergugah.

Saya scroll semua lapak komen, satu persatu saya klik akun yang komen di sana. Baik yang sekedar bertanya ukuran, harga, warna sampai yang sudah memberi tetstimoni. Naluri saya mengatakan “Akun-akun ini asli atau fake? Kalau asli berarti olshop ini terpercaya”

 

Dan akhirnya kesimpulan adalah akun-akun tersebut 99% asli, sehingga menunjang tingkat kepercayaan akun olshopnya juga. Saya pun memberanikan diri pesan via inbox Facebook. Ya, tahun itu akun-akun LINE belum booming, sedang untuk menggunakan Whatsapp, saya ragu. Tidak mau mengumbar nomer telpon saya.

Pemesanan lancar, Rp 50 ribu plus ongkos kirim sudah saya transfer via ATM ke rekening olshop yang atas nama personal seorang Teteh dengan alamat Bandung. Apakah sudah beres? Tentu belum, karena barang belum sampai di tanga. Saya menunggu dengan deg-degan sekitar satu minggu. Karena ini pengalaman pertama, yang terfikir adalah “Penipuan bukan sih? Tapi masak iya, nipu Cuma Rp 50 Ribu? Tapi kok barangnya belum sampai juga ya?”

Yang namanya emak-emak kaya saya, berapapun besarnya, meski hanya Rp 50 ribu kalau sampai tertipu tetap saja nyesek di dada. Selama menunggu saya sempat 2x inbox menanyakan pesanan saya dan sempat dijawab ketus “Sabar teh, pasti nanti kami kirim. Ini masih disiapkan”

Entah saya yang sedang sensi atau gimana, yang pasti kalimat pendek itu berasa jawaban ketus yang dilontarkan ke saya via chat inbox Facebook kami. Hingga seminggu kemudian barang sampai ke tangan saya. antara lega dan sedikit kecewa, saya merasa bahannya tidak sesuai dengan foto display. Tapi karena pengalaman pertama dan Cuma Rp 50 ribu, saya legowo menerima dan berfikir “Ya sudahlah ya, pengalaman pertama ini. Toh barangnya tetap bisa saya pakai”

Pengalaman ini juga yang akhirnya membuat saya pribadi jadi paham sebagian kecil seluk beluk dunia perbelanjaan online. Tentunya seluk beluk ala saya, karena setiap orang pasti berbeda persepsi tergantung pengalaman masing-masing.

Beli online itu menyenangkan, karena mudah banget. Tinggal pilih, klik, transfer. Menunggu beberapa hari, barang sudah sampai. Efisein waktu dan tenaga. Ditambah sekarang banyak e-commerce yang menggiurkan banget buat yang mudah lapar mata kaya saya.

Ini rangkuman saya tentang belanja online berdasarkan pengalaman pribadi 4 tahun belakangan wara wiri dari lapak ke lapak.

Semudah apapun, tetap muncul rasa khawatir “Sama nggak ya barangnya dengan bayangan saat melihat display fotonya?” Bahannya, ukurannya yang terkadang kurang pas, padahal merasa sudah sesuai ukuran yang biasa dipakai sehari-hari. Ini jadi kegalauan sendiri saat beli produk fashion.

Kalau yang jual rekeningnya masih atas nama personal, suka galau dan khawatir. Bisa dipercaya nggak ya? Kalau misal stok habis atau karena suatu hal kita terpaksa membatalkan order, mereka mau fair nggak ya dengan langsung mengembalikan uang yang sudah kita transfer tanpa potongan ini itu?

Banyaknya pemberitaan tentang uang di rekening bersama yang dikelola personal sering dibawa kabur membuat saya tidak pernah yakin dan mau menggunakan jasa rekber.

Beli di ecommerce adalah salah satu solusi kepercyaan masalah rekening, bahwa tidak akan ditipu. Tapi terbatasnya ruang komunikasi antara pembeli dan penjual membuat saya hanya beli beberapa barang yang pasti-pasti saja. Bukan barang yang membutuhkan “Penilaian selera dan rasa” seperti fashion. Saya puluhan kali beli novel jadul, beli cairan slime untuk membuat mainan anak, atau pas lagi ada diskon peralatan dapur, baru saya beli di ecommerce.

Hanya terkadang ada sebagian ecommerce yang memiliki kebijakan tidak merefund uang cash. Tapi memasukan ke saldo akun. Kalau jumlahnya tidak besar sih tidak masalah ya, kalau jumlahnya lumayan tentu kebijakan ini bikin mikir dua kali untuk beli dalam jumlah agak banyak.

Untuk produk fashion, kerudung, baju, tas saya tetap lebih suka di social media terutama instagram. Kalau perempuan kaya saya yang belanja, butuh banget ngobrol dulu via chat. Mulai dari “Warna apa saja yang ready?”, “Boleh minta foto detail (baca : jarak dekat dan nampak pori-pori kain untuk fashion, baju, kerudung dan lain-lain) bahannya?!”

Kalau sudah beli berkali-kali di olshop yang sama, chat akan bertambah “Teteh, boleh diskon nggak?”. CHAT WAJIB!!!

Untuk memilih lapak mana di Instagram yang saya anggap bisa dipercaya antara lain, saya melihat dari bintang endorsenya. Kalau sebuah olshop berani membayar sosok artis atau influencer populer di Instagram, maka menurut saya olshop tersebut bisa dipercaya. Meski kekhawatiran “Barang yang dikirim berbeda dengan ekspektasi saat melihat fotonya” tidak bisa hilang 100%.

Secara kalau diendorse artis atau influencer sekelas artis atau selebgram seperti Ashanty atau Larasati Putri yang sudah cantik dari sononya, hasilnya kadang suka beda kalau sudah kita pakai sendiri hahaha :D

Tapi paling tidak kredibilitas keberadaan olshop tersebut terjamin, bahwa bukan olshop abal-abal.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman konsumen inilah, mobille wallet UANGKU mengcreate fitur mereka menjadi lebih mutahir. Rebranding dalam segala aspek dan fungsi, yang sebelumnya berwarna merah (Sesuai dengan warna brand Smartfren) kini berubah jadi biru muda.

Di tangan Marketing Director yang baru, Ibu Fanny Verona UANGKU melakukan banyak perubahan dan gebarakan terbaru. Menciptakan tagline baru FUNanciallyBetter. Dan tentu saja fiur-fitur tambahan yang tentu dibuat untuk memudahkan, memberi rasa nyaman dan yang paling penting, aman pada pengguna.

Sebagaimana yang dijelaskan Ibu Fanny di acara Nangkring Kompasiana, kalau selama ini mobile wallet secara umum kita kenal bisa untuk membeli pulsa, membayar tagihan listrik, membeli token listrik dan pembayaran-pembayaran lainnya. Maka UANGKU menjadi berbeda dengan menambahkan refrensi online shop terpercaya. UANGKU menyediakan fitur refrensi online shop yang sudah bekerjasama dengan mereka, jadi pembayaran bisa melalui payment request UANGKU.

 

Fitur UANGKU
Fitur UANGKU
 

Keunggulan lain sebagaimana dikalim dan diterangkan di acara Nangkring dari UANGKU :

Mudah top up di mana pun dan kapanpun. Bisa transfer ATM, internet banking seperti transfer uang pada umimnya dengan memasukan kode bank Sinaas 153 dan nomer virtual akun (nomer telpon yang didaftarkan), atau langsung datang ke gerai Smartfren.

Untuk saya, ini juga bisa jadi ukuran batas belanja tiap hulan loh. Misal “Bulan ini cukup Rp 300 ribu belanja kerudung” maka cukup isi Rp 300 Ribu, tambah budget listrik, tambah budget pulsa dan kebutuhan mendadadak sekian ribu. Maka cukup isi sekian. Kalau sudah habis berarti alarm stop belanja.

Mudah digunakan, tinggal download aplikasinya dan fitur-fiturnya sangat mudah digunakan. Ke depan UANGKU memiliki plan bisa digunakan via “Calling number” phone. Ya, karena tidak semua orang suka mengoleksi aplikasi.

Bahkan sebagian orang tua, tidak menggunakan smartphone. Notifikasi juga akan muncul di SMS. Ke depan UANGKU juga memiliki plan bekerjasama dengan KJP, KIP dan sejenisnya dengan pemerintah.

UANGKU juga sudah banyak menggandeng gerai-gerai tempat nongkrong gaul masa kini. Jadi bisa ngopi cantik di cafe dan bayar pakai UANGKU. Nimati deh tuh banyak diskon di temat-tempat nongkrong asyik kekinian :D

Sudah di bawah pengawasan OJK, sehingga semua ketentuan seperti batas maksimal top up mengikuti aturan OJK. Ini juga menjamin keamanan penggunaan.

 

Fitur UANGKU
Fitur UANGKU
Dan yang paling penting dan pembeda dari yang lain adalah UANGKU mendukung UKM melalui refrensi online shop terpercaya. Pembayaran dilakukan menggunakan UANGKU, akan lebih dulu diisimpan oleh UANGKU dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Saat sudah ada konfirmasi dari kedua belah pihak bahwa jual beli sudah selesai dan sesuai, baru uang ditransfer oleh UANGKU ke penjual. Kalau ada pembatalan, maka UANGKU akan mengembalikan uang ke pembeli.

Keuntungan beli di online shop yang sudah terafiliasi dengan UANGKU, selain online shopnya terpercaya karena sebelum diapprove oleh UANGKU mereka lebih dulu melakukan seleksi, pengecekan dan pemerikasaan ketat terhadap onlinne shop tersebut. UANGKU juga sering memberikan diskon dan cashback lo (Dari mana saya tahu? Saya sudah langsung stalking banyakkk online shop yang ada dalam daftar refrensi UANGKU hahaha).

Dari sisi penjual ini juga menguntungkan loh, lapak mereka ikut terangkat oleh promosi yang dilakukan UANGKU. Begitu juga masalah keamanan, karena siapa bilang rasa khawatir hanya ada di pembeli?

Penjual juga sering lo tertipu, karena memburu waktu terkadang mereka tidak mengecek ulang rekening apa benar uang pembeli sudah masuk. Saat enerima foto bukti transfer yang terkadang bisa dipalsukan, penjual langsung percaya dan langsung mengirim barangnya.

UANGKU dengan sistem yang mereka miliki, memastikan bahwa pembeli sudah membayar lunas sehingga penjual bisa mengirimkan barang dengan rasa aman.

Jadi, untuk yang belum punya tidak ada salanya dicoba. Untuk sementara karena baru hanya untuk beli kerudung satu kali, saya belum menemukan kekurangan dari UANGKU sih, kalau yang lain punya pengalaman dan pendapat labih, boleh sharing di komentar 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun