Mohon tunggu...
Sumaenah Angmen
Sumaenah Angmen Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 3 Gegesik Kabupaten Cirebon

Pembelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Keterlibatan Siswa dalam Menentukan Proses Belajar di Kelas

31 Januari 2021   19:50 Diperbarui: 31 Januari 2021   22:01 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan Google Meet | Dokpri

1. Latar Belakang

Pada masa Pandemi Covid-19, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau biasa disebut belajar dari rumah (BDR) termasuk di SMPN 3 Gegesik. 

Dalam pelaksanaannya, PJJ disesuaikan dengan keterbatasan kemampuan guru dan murid dalam pemanfaatan teknologi serta sarana dan prasarana berupa laptop, handphone dan jaringan.

Idealnya, banyak platform teknologi yang bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, seperti WhatsApp Grup,  Google Classroom, Google Meet dan sebagainya. Ditambah lagi, banyak sekali sumber belajar online serta kontenilmu yang terdapat di internet.

Akan tetapi, bagi sekolah kami yang terletak di daerah marginal dengan rata-rata tingkat ekonomi siswa  berasal dari keluarga menengah ke bawah, ada banyak sekali kendala ketika hendak melakakukan PJJ yang ideal tersebut. 

Kendala seperti tidak punya HP Android, paket data dan jaringan sinyal dianggap sebagai hambatan paling umum dalam upaya pembimbingan,  pendampingan  dan transformasi ilmu pengetahuan kepada siswa. Hal ini pula yang kemudian dijadikan alasan siswa untuk tidak terlibat dalam PJJ dan tidak mengumpulkan tugas --tugas BDRnya.

Mengatasi hal tersebut sekolah berupaya menggunakan cara yang "paling murah" yaitu dengan memanfaatkan WAG kelas. Guru-guru memposting tugasnya di WAG guru yang kemudian diteruskan oleh walikelas ke kelas masing-masing. Pengumpulan tugas dilakukan dengan cara memfoto jawaban tugas tersebut kemudian dikirimkan ke WA guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Pada kesempatan lain, tugas dapat diberikan secara luring dengan cara membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) yang dapat diambil dan dikumpulkan di sekolah saat kondisi aman dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan terhadap jumlah siswa yang boleh datang ke sekolah.

Akan tetapi setelah dilakukan evaluasi kegiatan selama satu semester, keterlibatan siswa dalam PJJ masih tidak memuaskan. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang mengumpulkan tugas-tugasnya kurang dari 50% di tiap kelasnya.

Padahal keterlibatan siswa dalam suatu pembelajaran adalah sesuatu yang penting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. Siswa yang terlibat aktif dapat belajar secara benar dan efektif sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Karena itu, harus diupayakan agar seluruh murid  terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajarnya.

2. Deskripsi Aksi Nyata 

a. Menerapkan Paradigma Inkuiri Apresiatif

Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran adalah perubahan positif yang harus segera dilakukan. Visi ini bisa dicapai dengan cara melibatkan siswa dalam menentukan pembelajaran jarak jauh yang diinginkan mereka.

Guru sebaiknya membuat kesepakatan dengan siswa tentang PJJ versi mereka dan mengikat mereka dengan komitmen sehingga ketika mereka tidak melaksanakan tugas  atau tidak mau terlibat dalam PJJ maka sesungguhnya mereka melanggar komitmen dan keinginan mereka sendiri.

Untuk merealisasikan visi perubahan tersebut, kita bisa menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif  yakni dengan pendekatan kolaboratif berbasis kekuatan yang membawa perbaikan dalam suatu sistem. guru bisa mulai dengan  memetakan siapa yang bisa dijadikan aktor dan pemangku kepentingan. 

Pemetaan tersebut bertujuan agar kita bisa memanfaatkan kekuatan  atau inti positif dari para aktor dan pemangku kepentingan tersebut untuk secara bersama-sama berkolaborasi mendorong perubahan perilaku siswa agar lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya dan pencapaian tujuan belajarnya.

Dalam hal ini yang bisa dijadikan aktor adalah :

  • Kepala Sekolah : Menentukan arah kebijakan sekolah dan mempunyai kewenangan untuk mengintruksikan kepada guru dan siswa untuk melaksanakan kebijakan sekolah.
  • Guru : Fasilitator dalam pembelajaran yang mampu menterjemahkan kebutuhan belajar yang berbeda dari siswa sekaligus mendesain lingkungan belajar yang diinginkan siswa.
  • Walikelas : memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran jarak jauh serta perantara komunikasi antara guru mata pelajaran dan siswa.
  • Guru BK :  Sebagai tenaga ahli dalam konseling pada penumbuhan motivasi siswa serta konseling terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa.
  • Ekosistem sekolah lainnya seperti petugas Tata Usaha, staf perpustakaan dan sebagainya sebagai pendukung terhadap kelancaran perubahan tersebut.
  • Siswa : motivasi intrinsik dan komitmen untuk bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas-tugas, terlibat dalam PJJ  yang sesuai dengan keinginan sendiri.

Adapun yang bisa dijadikan pemangku kepentingan adalah:

  • Orangtua Siswa : Mendukung pemenuhan kebutuhan siswa dan pendampingan selama belajar dari rumah (BDR).
  • Dinas pendidikan dan dinas terkait : Terkait kebujakan PJJ dan bantuan sarana dan prasarana dalam mewujudkan PJJ yang ideal.

  • Menggunakan Tahapan Bagja

Penerapan Inkuiri Apresiatif tersebut bisa dilakykan dengan tahapan BAGJA:

  • Buat Pertanyaan : Menyebarkan pertanyaan survey untuk siswa melaui grup telegram dan grup WA (PJJ yang bagaimana yang kalian inginkan?)
  • Ambil pelajaran : Hal positif apa yang sekolah, guru dan murid punyai untuk mewujudkan PJJ yang ideal?
  • Gali Mimpi : Hasil survey menunjukkan PJJ yang diinginkan siswa adalah yang tidak melulu tugas tetapi guru menjelaskan materi secara interaktif bersama siswa.
  • Jabarkan Rencana:  Apa yang perlu dilakukan oleh aktor dan pemangku kepentingan untuk mewujudkan PJJ yang diinginkan.
  • Atur eksekusi :  Melakukan kontrak kesepakatan dengan siswa mengenai bentuk PJJ yang diinginkan, Menyepakati konsekuensi apabila komitmen dilanggar, mengkomunikasikannya kepada orangtua siswa, melakukan kolaborasi dengan seluruh aktor dan pemangku kepentingan.

Hasil survey yang dilakukan melalui grup telegram dan WhatsApp menunjukkan bahwa siswa SMPN 3 Gegesik menginginkan pembelajaran jarak jauh dengan kegiatan seperti tatap muka, dimana guru menjelaskan materi pembelajaran dan tidak melulu berisi tugas-tugas. 

Beberapa siswa mengaku bahwa mereka tidak mengumpulkan tugas karena tidak mengerti bagaimana cara menyelesaikannya padahal sudah berusaha mencari tahu lewat buku paket maupun internet. 

Untuk mewujudkan PJJ seperti yang diinginkan siswa yakni dengan media yang dapat berinteraksi secara langsung, maka pembelajaran yang paling mudah  dan paling sederhana adalah dengan menggunakan aplikasi Google Meet.

Siswa tidak perlu menginstal aplikasi baru di handphonnya hanya membutuhkan handphone android yang sudah memiliki akun google. Siswa hanya perlu mengklik tautan yang sudah dibagikan gurunya melalui walikelas dan grup WA kelasnya masing-masing.

3. Hasil Aksi Nyata

Penggunaan  Google Meet awalnya memang masih mengalami kendala . Tetapi hal ini karena mereka melakukan sesuatu yang baru yang belum terbiasa dilakukan sehingga masi banyak yang belum bisa masuk ke dalam kelas  virtual tersebut.

Tetapi secara umum karena penggunaan Googlen Meet yang simple maka pada pertemuan berikutnya partisipasi siswa dalam PJJ meningkat., tujuan belajar pun bisa tercapai dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari prosentae siswa yang mengumpulkan tugas-tugasnya lebih dari 50% tiap kelasnya. Siswa juga terlihat antusias menunggu PJJ berikutnya terlihat daribanyaknya pertanyaan melalui WA mengenai kapan ada jadwal GMeet lagi.

Pada akhir kelas virtual yang kedua, dilakukan refleksi dengan memilih ikon wajah yang menunjukkan perasaan siswa setelah mengikuti kelas virtual ini. Pada gambar ikon wajah tersebut diberikan nomor mulai dari sangat bahagia dengan nomor 1, bahagia dengan nomor 2, datar atau tanpa ekspresi dengan nomor 3, wajah tidak bahagia dengan nomor 4 dan wajah yang menunjukkan pusing di nomor 5.

Hasilnya mereka memilih ikon wajah nomor 1 dan nomor 2. yang menunjukan orang yang tertawa bahagia dan yang menunjukan senyum. 

Secara acak, beberapa siswa juga dimintai testimony terkait pembelajaran jarak jauh yang mereka tentukan sendiri dan seluruhnya menyatakan bahwa mereka senang dengan penggunaan kelas virtual ini karena bisa bertemu dengan guru dan teman-temannya walaupun secara virtual dan lebih memahami materi pembelajaran karena dijelaskan terlebih dahulu, sehingga tugas-tugasnya bisa diselesaikan tanpa kesulitan.

4. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan

Sebagaimana penggunaan teknologi daring lainnya, PJJ dengan menggunakan Google Meet membutuhkan jaringan sinyal yang kuat dan dukungan kuota. Hal inilah yang masih menjadi kendala yang paling banyak dikeluhkan siswa. 

Beberapa kali siswa dan juga guru terlempar  ketika sesi interaktif sedang berlangsung. Akan tetapi mereka dengan tekad yang kuat kembali lagi ke kelas walaupun putus sambung. 

PJJ ini juga belum menjangkau semua siswa karena membutuhkan sarana berupa HP android yang bisa mendukung terlaksananya kelas virtual ini. Akan tetapi melihat penggunaan Google Meet terbukti lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan belajar, maka PJJ seperti ini layak dipertahankan.

Meningkatnya partisipasi siswa dalam PJJ ini juga dikarenakan mereka dilibatkan dalam menentukan proses pembelajaran , sehingga mereka merasa bertanggung jawab karena PJJ ini adalah haisl pilihan mereka.

Analoginya, mereka ditanya yang ingin mereka makan? Mereka memilih makanan tertentu dan ketika makanan itu disajikan kepada mereka, maka mereka merasa harus memakannya karena sudah menjadi pilihan mereka. PJJ interaktif dengan guru yang menjelaskan materi adalah permintaan mereka sendiri, sehingga mereka harus bertanggung jawab terhadap pilihan tersebut.

5. Rencana perbaikan untuk masa yang akan datang

Perlu diupayakan PJJ yang menjangkau semua siswa baik yang menggunakan aplikasi interaktif bagi yang memiiki dukungan sarana maupun pembelajaran yang tidak interaktif, seperti classroom grup WA dan sebagainya. Untuk pembelajaran yang tidak interaktif, guru dapat mengirimkan materi pembelajaran melalui link video pembelajaran serta harus lebih komunikatif dengan siswa dan orang tua siswa.

Perlu juga kerjasama dengan semua pihak untuk terus memberikan dukungan baik moral maupun material agar semua murid dapat berpartisipasi aktif dalam PJJ selama pandemi ini, sehingga kebutuhan dan tanggung jawabnya akan belajar dapat dipenuhi.

Perubahan positif adalah kebutuhan sekolah karena itu, perlu terus dilakukan upaya pencapaian visi sekolah yang berpihak pada murid yang dimulai dari visi guru dan visi murid merdeka. Siswa harus dipandang sebagai subyek belajar dan bukan obyek belajar sehingga harus dilibatkan dalam menentukan proses belajarnya agar lebih bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun