Mohon tunggu...
Soeltonie Sip
Soeltonie Sip Mohon Tunggu... wiraswasta -

lahir di lampung tinggal di jambi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perpisahan Pelajar Jambi di Hotel Mewah; Nyontek dari Pejabat dan Anggota Dewan

7 April 2015   19:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:24 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kebiasaan pejabat dan anggota dewan menggelar rapat dihotel-hotel mewah sepertinya sudah mulai menular dikalangan pelajar di kota Jambi. Dengan alasan ribet kalau mengadakan perpisahan di lingkungan sekolah, beberapa SMA di Kota Jambi dikabarkan bakal menggelar acara perpisahan dihotel mewah.

Tak tanggung-tanggung, biaya sewanya mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Sumber dananya adalah dari iuran (yang katanya sukarela) siswa, yang persiswanya dikenakan sampai seratus ribuan (kalau sudah dipatok angka berarti bukan sukarela dong namanya). Tanpa terkecuali tentunya. Jelas itu bukan angka yang kecil untuk siswa-siswa dari kalangan keluarga tidak mampu.

Salahkah acara perpisahan pelajar SMA dihotel mewah?

Secara aturan memang hal ini tidak ada masalah, meskipun dalam hal ini diknas kota jambi sudah mengeluarkan himbauan agar pihak sekolah tidak mengadakan acara perpisahan diluar lingkungan sekolah, tapi secara etika dan moral hal ini tetaplah tidak sesuai:

Mengadakan acara perpisahan mewah dengan menyewa gedung hotel jelas merupakan tindakan pemborosan dan menghambur-hamburkan uang. Apalagi uang yang digunakan untuk menyewa gedung adalah hasil dari iuran seluruh siswa, baik kelas X,XI dan XII. Bagi murid yang berasal dari keluarga kaya tentu itu bukan jadi persoalan, tapi bagi murid yang berasal dari keluarga kurang mampu jelas itu akan sangat membebani orang tua murid yang bersangkutan.
Kalau alasan diadakanya perpisahan diluar sekolah adalah karna lokasi sekolah yang sempit sehingga tidak memungkinkan diadakan perpisahan dilingkungan sekolah, bukankah masih banyak tempat lain yang lebih murah dari pada hotel, misalnya aula/gedung milik pemerintah. Jadi menurut penulis, alasan ini sangat tidak mendasar sekali.

Akhirnya sepertinya kata sebuah pepatah, "buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya". Kebiasaan pejabat-pejabat negara dan anggota dewan kita yang sering meminta fasilitas "wah" untuk melaksanakan tugas-tugasnya sudah dicontoh mentah-mentah oleh adik-adik pelajar kita yang masih belia.
Kalau sekarang adik-adik pelajar kita sudah berani menuntut pesta perpisahan yang "wah", bukan tidak mungkin kalau mereka jadi pejabat/anggota dewan nantinya juga akan menuntut fasilitas yang "super wah" juga.
sumber:www.berita3jambi.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun