Mohon tunggu...
Sultanul Salim Raharja
Sultanul Salim Raharja Mohon Tunggu... Mahasiswa

Catatan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memakmurkan Mushola dan Masjid, Menghidupkan Hati: Dari Ibadah Ritual Menuju Ibadah Sosial

19 Oktober 2025   22:40 Diperbarui: 19 Oktober 2025   22:36 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kali ini saya akan membahas juga menelaah mengenai tentang Masjid dan mushola 

semoga berkah dan bermanfaat 

Seperti yang kita ketahui Masjid dan Mushola adalah tempat ibadah bagi umat islam di seluruh penjuru, Masjid dan Mushola bukanlah sekadar bangunan fisik tempat bersujud saja, melainkan pusat kehidupan spiritual dan sosial umat Islam. Dalam sejarah Islam, masjid berperan sebagai jantung peradaban yang dimana menjadi tempat belajar, bermusyawarah, membangun solidaritas, hingga merancang kesejahteraan umat. Namun pada saat ini tidak sedikit masjid dan mushola yang sepi dari aktivitas selain shalat wajib. Fenomena ini menandakan perlunya kesadaran baru bahwasanya memakmurkan masjid bukan hanya menghidupkan bangunannya, tetapi juga menghidupkan hati dan peran sosial umat di sekitarnya.

Ibadah Ritual: Prinsip Dasar yang harus Diamalkan

Ibadah ritual seperti shalat berjamaah, dzikir, tilawah, dan i’tikaf merupakan inti kehidupan spiritual di masjid. Aktivitas ini menumbuhkan hubungan vertikal antara manusia dan Allah (hablun minallah). Tanpa fondasi spiritual ini, masjid akan kehilangan ruhnya. Namun, jika masjid hanya berfungsi sebagai tempat ibadah ritual, maka perannya menjadi sempit dan tidak mencerminkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Contohnya, di banyak daerah, mushola hanya ramai ketika Ramadhan, sementara pada hari-hari biasa aktivitasnya minim. Padahal, dengan kegiatan rutin seperti kajian ilmu, bimbingan remaja, atau program sosial, masjid bisa menjadi ruang pembinaan akhlak dan moral bagi masyarakat luas.

Dari Ibadah Ritual ke Ibadah Sosial

Memakmurkan masjid berarti memperluas makna ibadah menjadi tindakan sosial yang nyata. Rasulullah SAW mendirikan Masjid Nabawi bukan hanya untuk shalat, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, konsultasi, dan pelayanan masyarakat. Dari sana, lahirlah peradaban Islam yang maju dan berkeadilan.

Ibadah sosial mencakup banyak bentuk: mengelola zakat dan infak untuk fakir miskin, menyediakan layanan kesehatan sederhana, membuka rumah baca, hingga menjadi pusat pelatihan keterampilan. Semua ini adalah manifestasi dari ajaran Islam yang menekankan keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia (hablun minallah wa hablun minannas).

Contohnya, beberapa masjid di perkotaan kini mulai membuka program ekonomi umat, seperti koperasi syariah dan pelatihan kewirausahaan. Sementara di pedesaan, mushola bisa menjadi pusat gotong royong warga sebagai tempat untuk musyawarah, pembagian bantuan, dan penguatan solidaritas sosial.

Menghidupkan Hati, Menggerakkan Umat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun