Mohon tunggu...
Sultanul Salim Raharja
Sultanul Salim Raharja Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya adalah bermain Bola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepakbola The Indonesia Way Of Life

16 Juli 2025   18:30 Diperbarui: 16 Juli 2025   20:21 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian besar orang Indonesia, sepakbola bukan hanya permainan. Ia adalah cara hidup. Dari gang-gang, tanah lapang hingga stadion megah, dari pagi  hingga malam, sepakbola menjadi pengiring setia kehidupan masyarakat. Suporter tidak hanya menonton mereka menjalani. Mereka tidak sekadar mendukung mereka mencintai. Sepakbola menyentuh denyut nadi budaya dan emosi bangsa ini, melampaui batas lapangan dan menit pertandingan.

Di negeri kepulauan yang beragam ini, sepakbola memiliki kemampuan luar biasa untuk menyatukan. Dalam 90 menit, orang bisa lupa akan perbedaan politik maupun status sosialnya. Ketika tim nasional bertanding, seluruh negeri seperti berhenti sejenak. Jalanan lengang, warung kopi penuh, televisi menyala di mana-mana, dan semangat berkobar dalam bentuk sorakan, air mata, hingga doa yang terucap begitu saja.

Sepakbola hadir dalam bentuk paling sederhana. Anak-anak bermain dengan bola plastik, di tanah lapang, jalan raya, atau halaman masjid. Mereka berlari tanpa alas kaki, menendang dengan penuh semangat, seolah setiap gerakan adalah janji akan masa depan. Di situlah terlihat bahwa sepakbola Indonesia lahir bukan dari sesuatu yang ekslusif, tapi dari mimpi dan kegigihan.

Namun mencintai sepakbola di Indonesia berarti juga mencintai ironi. Kompetisi lokal yang bergairah sering dibayang-bayangi kisruh dan kekerasan antar suporter, dan kebijakan yang tak konsisten. Tim-tim daerah bangkit dan tenggelam dengan cepat. Banyak yang kecewa, banyak pula yang marah. Tapi entah bagaimana, setiap musim baru selalu membawa harapan baru. Suporter kembali ke tribun, membentangkan spanduk, menyanyikan lagu-lagu dukungan dengan suara penuh cinta.

Hubungan antara masyarakat Indonesia dan sepakbola bukanlah hubungan yang bersifat sementara. Ini adalah relasi yang tumbuh dari waktu, masa, dan kesetiaan. Bahkan saat kalah berkali-kali, bahkan ketika harapan kandas, rasa memiliki itu tetap ada. Sebab sepakbola bukan hanya soal kemenangan, tetapi soal perasaan menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

Budaya sepakbola pun tumbuh pesat dan kreatif. Mural-mural suporter menghiasi dinding kota. Lagu-lagu suporter diwariskan lintas generasi. Di media sosial, perbincangan bola sering kali menjadi topik hangat melebihi isu nasional. Bahkan banyak orang tua memberi nama anak mereka dari nama pemain favoritnya, sebagai wujud cinta yang mendalam terhadap olahraga ini.

Sepakbola adalah gambaran dari Indonesia itu sendiri. Kadang membingungkan, kadang memuakkan, tapi selalu dirindukan. Ia mencerminkan semangat masyarakat tidak pernah benar-benar menyerah, walau dihempaskan berkali-kali. Itulah mengapa sepakbola disebut sebagai “the Indonesia way of life”bukan hanya karena sering dimainkan atau ditonton, tetapi karena sudah menyatu dalam jiwa dan kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun