Mohon tunggu...
Sultan Saiful
Sultan Saiful Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

Pendidikan UNIVERSITY, LOVED TO TRAVEL AND READ SOME BOOKS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Living Careless and Free in Bali Island

15 November 2018   15:58 Diperbarui: 15 November 2018   16:12 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore di Jakarta, jam pulang kantor, seharusnya saya masih santai saja seperti biasanya, bersantai dengan minum kopi , di cafe di lantai dasar pada gedung perkantoran di Jalan Jendral Sudirman, berkumpul dengan teman sambil bergurau, melupakan penat setelah seharian kerja, tapi kali ini, tidaklah, karena saya harus mendapatkan pesawat kami yang dari Cengkareng ke Bali.

Wah, syukurlah , tidak lama, mobil Bandara, yang saya tumpangi, yang menuju ke Airport  sudah sampai.Dan tidak lama kemudian saya di dalam pesawat.Dan jelang beberapa saat pesawat ini sudah mengankasa. Akhirnya, perencanaan saya untuk travel ke Bali tercapai sudah. 

Mungkin kamu bertanya kepadaku, apa yang membuatku saya berlibur ke Bali?  Ketika saya menjawab bahwa Bali selalu jadi tempat inspiratif buatku, mungkin kamu akan diam sesaat lalu lanjut bertanya lagi yang menunggu kisah aku lebih panjang ?Baiklah ini kisahku.

Malam sekitar Jam 20.00, saya sudah sampai di Bandara Ngurah Rai, dan hotel yang saya sudah pesan jauh hari di Jakarta, membuatku dengan mudahnya saya menyelesaikan reservasi. Hotel ini jelas mewah karena lokasinya menghadap pantai Kuta. Dan kamar yang saya dapatkan menghadap ke laut. Tanpa menunggu lama saya sudah di dalam kamar dan menyusun rencana pengembaraan saya besok pagi.

"Berdansa" di Bawah  Derasnya Hujan, di Kintamani

Apakah kamu suka mendengar bunyi hujan, yang seperti irama musik orkestra tanpa ritme? Saya termasuk salah seorang pengagum momen  yang indah itu. Setelah melakukan perjalanan dari tempatku hotel, di Kuta Beach, mobil yang saya sewa menembus kabut di Ubud, dan setelah dua jam tibalah saya di Kintamani. Hujan yang berderai dan hujan yang menerpaku, dan itu cukup bagiku untuk memesan pisang goreng dan secangkir kopi Bali.

Dari jauh kelihatan Gunung yang indah dari bukit di Kintamani (dokpri)
Dari jauh kelihatan Gunung yang indah dari bukit di Kintamani (dokpri)
Pantai Dreamland adalah Cinta yang Bermimpi Indah

Saya tentu saja saya selalu mencari lokasi Pemandangan yang sangat berkesan. Dari cerita seorang sopir, katakanlah namanya, Pak Ketut bahwa selain Pantai Pandawa, ada Pantai yang lain daripada yang lain. Pantai ini terkesan ekslusif karena dikunjungi oleh para touris lokal dan turis luar negeri dengan mengendarai mobil dan sebenarnya bisa juga motor tapi jalanan ke arah sana seperti jalan toll. Dan untuk masuk ke lokasi Dreamland, maka kita harus membayar Rp.100.000 per orang. 

Tapi saya menjadi tahu bahwa voucher itu bisa dipakai berbelanja setelah masuk ke dalam. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ya,pantai Dreamland, adalah tempat pariwisata yang pengunjungnya didominasi pelancong dari Tiongkok, dan mereka terlalu serius berselfie karena pakain yang dikenakan adalah casual wear yang bukan pakaian pantai.

Pantai Dreamland , di mana kisahku melambung jauh terbawa mimpi (dokpri)
Pantai Dreamland , di mana kisahku melambung jauh terbawa mimpi (dokpri)
Kisahku yang Terselip dan Hampir Terlupa

Dalam perjalanan ini, saya naik ojek online, yaitu dari Bandara Ngurah Rai ke Kuta. Ojek online ini adalah motor, bukan mobil,dan biayanya saya cuma membayar Rp. 9000. Untuk menikmati fasilitas ini,kamu harus berjalan kaki ke luar dari Bandara dan dari sana, kamu akan diantar ke tempat tujuan. Yang menarik, di sini, driver ojeknya mengira saya Mr. Makarim yang CEO perusahaaan ini. " Wow, No, no..."Tapi senanglah saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun