Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Pemerhati Isu-isu Pangan Lokal, mantan Peneliti Litbang Kompas

Senang menulis isu-isu pangan, lingkungan, politik dan sosbud kontemporer.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Saat Relawan Mengajar Cinta Lingkungan di Sekolah

18 Oktober 2025   15:32 Diperbarui: 18 Oktober 2025   15:32 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para siswa/i, guru SMPN 28 Depok  foto bersama dalam rangkaian edukasi lingkungan pada kegiatan WCD Kota Depok 2025 (Sumber: Dokumentasi RRD)

Ketua Umum Radio Relawan Depok (RRD) Karmila sedang memberikan edukasi pemilahan sampah kepada siswa/i SMPN 28 Depok (Sumber: Dokumentasi RRD)
Ketua Umum Radio Relawan Depok (RRD) Karmila sedang memberikan edukasi pemilahan sampah kepada siswa/i SMPN 28 Depok (Sumber: Dokumentasi RRD)

Kota Depok kini berada di ambang darurat sampah. TPA Cipayung, satu-satunya tempat pembuangan akhir di kota ini, telah menanggung beban melebihi kapasitasnya. Setiap hari, ribuan ton sampah masuk tanpa henti, sementara laju pengelolaan dan pemilahan dari sumber masih sangat rendah. Situasi ini menuntut pendekatan baru yang tidak hanya berorientasi pada teknis pengangkutan, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat. Dalam konteks inilah, muncul kebutuhan mendesak akan gerakan kolaboratif yang mampu membangun kesadaran publik secara kreatif dan partisipatif --- sebuah gerakan sosial yang mengedukasi warga untuk mengelola sampah dari rumah, sekolah, dan komunitasnya sendiri.

Baca juga:

"World Cleanup Day": Gerakan Membersihkan Sampah Sedunia Secara Serentak

Salah satu gerakan global yang berperan penting dalam menyatukan aksi lokal dan kesadaran dunia adalah World Cleanup Day (WCD). Sejak berdirinya pada 2018, WCD telah menghubungkan jutaan relawan dari berbagai negara untuk membersihkan lingkungan dan membangun kesadaran ekologis bersama. Bagi Kota Depok, WCD bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan momentum refleksi terhadap tanggung jawab kolektif dalam menghadapi krisis sampah. Melalui WCD, Depok berkesempatan memperkuat jejaring antar komunitas, lembaga pendidikan, dan sektor swasta --- membangun ekosistem partisipasi yang berkelanjutan. Namun, agar semangat ini terorganisasi dengan baik, dibutuhkan sosok pemimpin lokal yang memiliki kapasitas komunikasi publik, kredibilitas sosial, dan pengalaman pemberdayaan komunitas.

Dari proses seleksi dan konsolidasi tingkat Jawa Barat, Radio Relawan Depok (RRD) akhirnya dipercaya sebagai Leader WCD Kota Depok 2025. Proses penunjukan ini bukan terjadi secara instan. RRD mengikuti rangkaian wawancara seleksi dengan tim WCD Jawa Barat, yang menilai rekam jejak organisasi dalam edukasi lingkungan dan kegiatan sosial. RRD juga aktif berpartisipasi dalam forum Zoom lintas komunitas konservasi yang melibatkan perwakilan dari Cirebon, Tasikmalaya, Bogor, dan Bekasi. Forum ini menjadi ajang pertukaran gagasan dan praktik baik antar daerah, sekaligus sarana bagi RRD menunjukkan kapasitasnya dalam kolaborasi lintas kota. Kepercayaan tersebut akhirnya dikukuhkan melalui penandatanganan Pakta Integritas WCD, sebuah bentuk pengakuan resmi terhadap kesanggupan RRD memimpin gerakan kebersihan dunia di tingkat lokal.

Penunjukan ini memiliki makna strategis yang lebih luas daripada sekadar mandat administratif. Ia merupakan pengakuan terhadap kiprah panjang RRD dalam bidang lingkungan, komunikasi publik, dan pemberdayaan komunitas. Sebagai komunitas aktivisme sosial yang berakar di tengah masyarakat, RRD telah lama mempraktikkan aksi-aksi empatik: mengampanyekan isu-isu lingkungan dengan suara warga dan menumbuhkan kesadaran kolektif. Kapasitas ini membuat RRD muncul sebagai penyebar kampanye sekaligus penggerak perubahan sosial yang mampu membangun narasi positif tentang partisipasi dan tanggung jawab ekologis.

Kini, kepeloporan RRD dalam memimpin WCD Kota Depok menjadi momentum penting untuk memperluas peran dan identitasnya. Dari kampanye sosial menuju kepemimpinan aksi ekologi, RRD menunjukkan bahwa komunikasi bisa menjadi alat perubahan paling efektif ketika berpadu dengan aksi nyata. Di bawah bendera WCD, RRD akan menyuarakan pentingnya menjaga bumi sekaligus menggerakkan tangan-tangan muda Depok untuk mempraktikkan cinta lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Kick-Off di SMPN 28 Depok

Ketua Umum RRD dan WCD Depok 2025 Karmila menyerahkan kenang-kenanga kepada Humas SMPN 28 Depok, Rosenny (Sumber: Dokumentasi RRD)
Ketua Umum RRD dan WCD Depok 2025 Karmila menyerahkan kenang-kenanga kepada Humas SMPN 28 Depok, Rosenny (Sumber: Dokumentasi RRD)

Momentum peluncuran perdana gerakan World Cleanup Day (WCD) berbasis sekolah di Kota Depok  dimulai di SMPN 28 Depok di Cimanggis. Pemilihan sekolah ini dilandaskan pada fakta bahwa SMPN 28 sudah memiliki tradisi kepedulian lingkungan yang kuat, terutama melalui kegiatan SiJuki (Siap Jumat Kinclong) --- sebuah program rutin yang mengajak siswa membersihkan lingkungan sekolah setiap hari Jumat. Karena itu, tanggal 17 Oktober 2025 menjadi hari yang penuh makna: hari di mana aksi kebersihan mingguan sekolah bertransformasi menjadi gerakan ekologis yang terkoneksi dengan dunia. Di sinilah, semangat lokal dan gerakan global bertemu dalam satu panggung kolaborasi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun