Selesai...Â
Begitulah si Tia dia sangat lengket sekali dengan Mamaknya, ditinggal di tempat buleknya saja dia sudah sudah kelabakan, seperti merasa dibuang dihutan. itulah dampak dari kelekatan yang berlebihan.
Bagaimana teman-teman setelah membaca cerita tadi, pasti bermacam macam menyimpulkannya. Cerita di atas adalah kisah nyata penulis sendiri, huh curcol nih ya. Melalui cerita tadi penulis ingin membahas tentang Kelekatan atau Attachment. Apa itu kelekatan atau Attachment? Prosesnya seperti apa? Dampaknya bagaimana? Manfaatnya apa  jika dipelajari? Penasaran? Simak pembahasan dibawah ini!
John Bowlby adalah tokoh pertama yang mengenalkan tentang teori kelekatan. Teori kelekatan mengulas tentang pola hubungan anak orangtua sejak bayi. Kecenderungan dan keinginan seseorang untuk mencari kedekatan dan kepuasan kepada orang lain hal tersebut yang disebut kelekatan. Terdapat empat kelektan menurut Bowlby, fase 1 sejak lahir hingga usia 3 bulan ( respon tak terpilah kepada manusia), fase 2 usia 3 bulan sampai 6 bulan (fokus pada orang yang dikenal), fase 3 usia 6 bulan sampai 3 tahun (kelekatan intens dan pencarian kedekatan yang aktif, dan fase 4 usia 3 tahun hingga akhir masa kanak-kanak (tingkah laku persahabatan). Ada tiga kelekatan pada anak yaitu secure attachment (pola aman), resistant attachment ( pola melawan/ambivalen) dan avoidant attachment ( pola menghindar).
Pola hubungan antara orangtua-anak pada masa bayi dan masa kanak-kanak sangat menentukan kepribadian dan pola hubungan si anak di masa dewasanya kelak. Pola hubungan tersebut menjadi sumber emosi dan kognitif yang bermanfaat bagi anak untuk mengeksplore lingkungannya. maupun kehidupan sosialnya.
Melalui kelekatan anak-anak dapat mendapat rasa aman dari orang-orang yang ia percayai. Dan anak-anak yang berani mengambil resiko adalah anak-anak yang mendapatkan rasa aman.
jadi begitu ya good people, sekian dari rini. jumpa lagi di lain kesempatan. tetep di rini aja.