Mohon tunggu...
Sulis Nashwa Kirana
Sulis Nashwa Kirana Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik yang belajar nulis

seorang pendidik yang jatuh cinta pada dunia kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pengalaman KKN Berkesan, Mengenal Cara Mengatasi Kesulitan Air Bersih dengan Air Hujan

1 September 2019   21:15 Diperbarui: 4 September 2019   15:50 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pengalaman tentang pentingnya air ini saya alami saat menjalani KKN. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa air adalah kebutuhan yang vital bagi manusia.  Hampir 70 % tubuh manusia terdiri dari air.  Menurut teori manusia bisa bertahan hidup tanpa makan selam tiga sampai empat minggu. Tetapi tanpa minum manusia hanya bisa bertahan selama 100 jam saja.

Tempat saya KKN terletak di salah satu desa yang ada di kabupaten Lamongan. Sebelum menjalani KKN saya tidak pernah mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Tempat tinggal saya tidak pernah mengalami kekeringan meskipun musim kemarau karena sumber airnya cukup berlimpah. Ketika tinggal di Surabaya untuk kuliah juga tidak pernah mengalami kekurangan air. 

Hampir semua teman- teman KKN saya berasal dari daerah yang tidak pernah mengalami kesulitan air. Ketika akan berangkat KKN tidak ada satupun dari kami yang mengetahui bahwa desa yang akan dijadikan tempat KKN adalah daerah yang agak sulit untuk mendapatkan air bersih. Jadi hal yang paling mengejutkan bagi saya dan teman-teman adalah sulitnya mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi. Karena untuk mendapatkannya tidak semudah di tempat tinggal saya. Hal yang menyebabkan desa yang saya tempati KKN kesulitan air bersih bukanlah karena kemarau panjang. Tetapi karena sumber air yang ada di desa tersebut rasanya asin.

Saat itu tempat yang dijadikan pemondokan bagi KKN perempuan memiliki sumber air sendiri. Jadi saya dan teman-teman merasa bersyukur sekali. Karena tidak perlu jauh-jauh untuk mencukupi kebutuhan mandi, minum dan sebagainya. Awalnya saya dan teman-teman tidak menyadari bahwa air yang ada ditempat pemondokan asin. Saya dan teman-teman saat itu baru sadar setelah mandi dan ketika mencuci baju. Saat mandi harusnya air terasa segar dan badan juga segar, tetapi ini tidak. Selain itu saat keramas sampo juga sulit berbusa dan setelah kering rambut jadi kaku dan kasar. Ketika mencuci pun saya dan teman-teman juga mengalami keheranan karena sudah banyak deterjen yang dituang tetapi tetap saja busanya sedikit.


Mendapati hal demikian, kemudian salah satu teman ada yang bertanya ke warga sekitar. Mereka pun menjelaskan bahwa sumber air di desanya asin. Jadi memang tidak enak dibuat mandi,  mencuci dan tidak bisa dikonsumsi. Menurutnya lagi warga menggunakan air hujan untuk keperluan mandi, mencuci dan memasak. Memang ada yang menggunakan air dari sumber mata air yang asin. Tetapi biasanya hanya digunakan untuk mandi dan mencuci saja. Tetapi untuk dikonsumsi mereka menggunakan air hujan.

Saya dan teman-teman pun penasaran bagaimana cara mereka menampung air hujan. Lalu warga tersebut menjelaskan bahwa warga membuat kolam-kolam kecil. Kolam ini digunakan untuk menampung air hujan. Dan untuk mengalirkan ke rumah warga mereka menggunakan mesin pompa air.

Sumber gambar : Pixabay.com
Sumber gambar : Pixabay.com

Ketika pertama kali datang ke desa tersebut, saya dan teman-teman memang melihat banyak sekali kolam-kolam. Saya kira itu adalah kolam untuk ikan rupanya kolam tersebut digunakan untuk menampung air hujan. Kemudian menurut warga dan juga kepala desa tempat saya KKN, mereka membuat penampungan kolam yang ukuran lebih besar yang airnya bisa diambil oleh semua warga. 

Dari sini terlihat jelas sekali koordinasi yang baik antara aparatur desa dengan warganya. Mereka saling bekerja sama untuk mengatasi kesulitan yang ada. Saat itu saya dan teman-teman KKN diajak untuk melihat kolam besar milik desa tersebut. Memang pada saat saya ke sana proses pembuatannya sudah dimulai dan hampir selesai. Tinggal diisi airnya saja, tentu untuk mengisinya harus menunggu musim hujan. Kalau sekarang tentunya kolam tersebut sudah berisi air dan sudah bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar.

Adapun manfaat yang bisa diperoleh warga dari menampung air hujan adalah terbebas dari kesulitan air bersih. Mereka bisa mencukupi kebutuhan air untuk minum, memasak, mandi dan mencuci dengan air hujan. Sehingga mereka sama sekali tidak merasakan kekurangan air bersih. Kebutuhan air bersih telah terpenuhi dengan adanya penampungan air hujan.

Mengatasi kekeringan/kesulitan air dengan air hujan.

Cara yang paling mudah dan bisa diterapkan di semua tempat untuk mengatasi kesulitan air bersih adalah menggunakan air hujan. Air hujan memiliki PH rata-rata 5,6 sehingga aman untuk dikonsumsi.

Memang kegiatan menampung air hujan sudah menjadi kebiasaan dibeberapa daerah yang berpotensi mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih. Tetapi yang menjadi kendala adalah mereka kesulitan untuk menyediakan bak penampungan dalam ukuran besar. Mereka biasanya hanya memiliki beberapa bak penampungan saja. Sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan air selama musim kemarau. Menurut saya ada tiga cara yang bisa kita lakukan untuk menampung air hujan selain dengan menyediakan tangki-tangki air. Sehingga air hujan yang ditampung bisa mencukupi kebutuhan air saat musim kemarau datang.

Pertama, membuat bak penampungan

Ada beberapa macam bak penampungan air hujan, yaitu:

1. Membuat bak penampungan dari semen

Membuat bak penampungan dari semen memang membutuhkan biaya yang lebih besar. Tetapi kelebihannya air hujan yang ditampung terjaga kebersihannya.

2. Membuat kolam penampungan

Hal ini sama dengan seperti yang dilakukan oleh warga tempat saya KKN. Biasanya satu kolam bisa dipakai oleh beberapa keluarga. Pembuatan kolam ini tentu jauh lebih hemat biaya, karena kita tidak membutuhkan bahan bangunan. Cukup membuat cekungan dengan cangkul. Lalu kolam siap digunakan untuk menampung air hujan. Membuat kolam ini bisa dilakukan oleh perorangan ataupun secara perkelompok.

Kedua, dialirkan langsung ke sumur
Sumur yang di maksud adalah sumur timba. Jadi ketika hujan tiba, air hujan dari talang air langsung dimasukkan ke dalam sumur tersebut. Cara ini memang lebih mudah dan praktis namun sayangnya hanya sumur timba yang bisa dijadikan sebagai penampungan air.

Ketiga, membuat kolam umum atau penampungan umum 

Untuk point yang  ke tiga ini bisa dilakukan secara bergotong royong dengan masyarakat setempat dan juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Tujuan pembuatan kolam penampungan umum ini adalah agar air hujan yang ditampung bisa digunakan untuk seluruh warga. Jadi seandainya nanti air bak penampungan dirumah warga habis mereka bisa menggunakan air yang berada di penampungan umum.

Tindakan yang Harus Dilakukan Pemerintah

Adapun tindakan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi bencana kekeringan dengan memanfaatkan air hujan adalah sebagai berikut :

1. Memetakan wilayah yang berpotensi rawan kekeringan

Dengan pemetaan ini maka pemerintah bisa jauh-jauh hari melakukan sosialisasi kepada warga. Selain itu pemerintah juga bisa melakukan tindakan yang lebih cepat dan efektif demi mencegah terjadinya bencana kekeringan.

 2. Melakukan sosialisasi cara menampung air hujan yang benar

Tujuan dari sosialisasi ini adalah agar masyarakat mengetahui cara yang benar dalam menampung air hujan. Selain itu juga agar masyarakat  bisa menjaga bak penampungan airnya supaya tetap bersih.

3. Melakukan pengecekan secara berkala

Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui apakah bak penampungan yang dimiliki warga sudah bisa mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau atau tidak. Jika tidak pemerintah hendaknya membangun lagi bak penampungan umum. Tujuan agar bak penampungan tersebut bisa digunakan warga jika nanti bak penampungan air dirumahnya habis.

4. Melakukan pengecekan kadar PH air hujan

Hal yang tidak kalah penting yang harus dilakukan pemerintah adalah melakukan pengecekan kadar keasaman air hujan. Apakah kandungan Ph-nya masih aman untuk dikonsumsi atau tidak? Jika tidak aman untuk dikonsumsi,  pemerintah hendaknya segera melakukan sosialisasi supaya air hujan yang ditampung hanya bisa digunakan untuk mencuci dan mandi saja. Sedangkan untuk ketersediaan air bersih pemerintah bisa membuatkan penampungan khusus yang nantinya akan diisi air bersih secara berkala oleh pemerintah.

Dengan langkah yang tepat dan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah. Maka bencana kekeringan ataupun kesulitan air bersih akan bisa teratasi dengan baik.

Yuk! Kita galakkan kembali gerakan menampung air hujan sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan air bersih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun