Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Capres Tua Ditolak Publik

29 Desember 2013   22:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia mengumumkan lima nama tokoh alternatif yang mungkin bisa menandingi Joko Widodo apabila dia menjadi calon presiden 2014. Mereka adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama, Anies Baswedan, CEO Trans Corp Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad.

Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, berpendapat bahwa kelima nama tersebut muncul karena dinilai memiliki integritas dan kompetensi yang mumpuni. "Mereka adalah 'Jokowi-Jokowi' yang lain," kata dia dalam pemaparan survei "Mencari Lawan Jokowi" di Hotel Morrissey, Jakarta, Minggu, 29 Desember 2013.

Menyampaikan hasil suvei tersebut, Hamdi mengatakan, kelima tokoh tersebut mendapatkan nilai rata-rata di atas tujuh dari sembilan dimensi yang diuji. Yakni, visi, kepemimpinan, intelektualitas, kemampuan politik, komunikasi politik, stabilitas emosi, kemampuan manajerial, penampilan, dan integritas moral. "Sembilan dimensi tersebut merupakan dimensi pemimpin yang ideal," demikian menurut Hamdi.

Setiap dimensi tersebut pun, katanya, memiliki subkriterianya masing-masing. Dalam segi visi misalnya. Dimensi ini menerangkan, tokoh-tokoh tersebut harus memiliki visi dan program kerja jangka panjang untuk membangun Indonesia, setidaknya 10-20 tahun. "Dan mampu membawa Indonesia menjadi negara maju," ujarnya lebih lanjut.

Setiap dimensi diberi peringkat penilaian, yaitu angka 1 untuk nilai terendah dan 10 untuk nilai tertinggi. Sampel survei diambil dari 61 opinion leader untuk mencari konsensus. Sejumlah sampel itu terdiri dari akademikus, pengamat politik, tokoh pers, konsultan politik, LSM, politikus, mahasiswa, dan profesional.

Metode survei ini menggunakan Deplhi Methods untuk menjawab permasalahan should be. "Metode ini cocok untuk pembangunan perkiraan konsensus di masa depan," kata Hamdi.

Selain merilis nama-nama yang dianggap bisa menandingi sepak terjang Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 mendatang, Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia juga merilis puluhan nama calon presiden yang ditolak publik sesuai survei para pakar.

Menurut penjelasan Hamdi Muluk, kebanyakan para capres yang ditolak publik itu berasal dari kalangan orang lama dan tua. "Prabowo Subianto, Rhoma Irama dan Aburizal Bakrie merupakan tiga besar Capres yang ditolak," papar Hamdi. Setelah itu, kata Hamdi, Megawati Soekarnoputri (7 persen), Pramono Edhi (3 persen), Wiranto (3 persen) dan ada 31 persen yang menyebut nama-nama lain.

Menurut Hamdi, ada tren penolakan publik terhadap tokoh-tokoh lama, khususnya yang dianggap bermasalah dalam integritas. "Prestasi masa lalu tidak mengesankan dan tidak lagi jadi inspirasi bagi Indonesia," kata Hamdi.

Nah, kalau sudah begini para politisi tua tersebut apakah tetap nekad akan nyapres? Semoga mereka tahu diri dan memahami keinginan rakyat yang semakin cerdas. Akhirnya, selamat datang para capres muda, rakyat menunggu anda. Merdeka!

Salam damai penuh cinta.

Sumber Berita: www.tribunnews.com

***

Solo, Minggu, 29 Desmber 2013

Suko Waspodo

www.sukowaspodo.blogspot.com

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun