Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengaruh Pakan Serangga dan Mikroalga pada Kualitas Daging

17 Juli 2020   16:33 Diperbarui: 17 Juli 2020   16:26 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustr: Greatland Grocery

Di seluruh dunia ada peningkatan permintaan akan produk hewani untuk nutrisi manusia, meskipun diet vegan dan vegetarian menjadi lebih populer di negara-negara Barat. Mengubah diet memerlukan sejumlah besar protein sebagai input untuk produksi hewan. 

Bahan pakan protein di masa depan akan perlu menjadi independen dari lahan yang subur untuk menghindari perubahan penggunaan lahan lebih lanjut, seperti deforestasi. 

Budidaya serangga serta mikroalga adalah sektor yang sedang naik daun di Jerman, dan juga global, untuk memenuhi kebutuhan protein bagi manusia dan hewan. 

Oleh karena itu, tim peneliti di Universitas Gttingen menyelidiki apakah sumber protein alternatif ini mengubah kualitas daging khas. Hasilnya telah dipublikasikan dalam Journal of the Science of Food and Agriculture (JSFA).

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan sebagai bagian dari proyek "Transisi Keberlanjutan dalam Produksi Pangan," ayam broiler digemukkan menggunakan pakan dengan sumber protein utama adalah bungkil kedelai, spirulina, atau serangga. Pertumbuhan hewan, kualitas daging (terutama menyangkut umur simpan), dan kualitas makan diselidiki. 

Hasil pengujian laboratorium dan analisis sensorik (uji rasa) di 132 burung menunjukkan bahwa tepung larva 'Black Soldier' dan spirulina dapat dimasukkan dalam pakan unggas tanpa berdampak negatif pada kualitas. 

Ayam yang diberi makan larva lalat Black Soldier menghasilkan daging yang setara dengan status quo. Ayam yang diberi makan spirulina menghasilkan daging dengan warna dan rasa yang lebih intensif.

 "Secara keseluruhan, keduanya terbukti menjadi alternatif tepung kedelai dalam mencari sumber protein baru untuk pakan ternak," seperti dijelaskan oleh peneliti utama studi tersebut, Brianne Altmann.

Mikroalga saat ini diproduksi secara global untuk biofuel, pakan ternak, dan konsumsi manusia. Namun, itu tetap jauh lebih mahal daripada tepung kedelai. 

Saat ini di Uni Eropa (UE), serangga hanya diizinkan untuk konsumsi manusia dan untuk pakan ikan; mereka kemungkinan akan disetujui untuk pakan unggas dalam waktu dekat. Di UE, semua serangga harus diproduksi menggunakan pakan ternak bersertifikat. Namun, "keberlanjutan memerlukan penggabungan produk limbah dalam produksi serangga," jelas Profesor Daniel Mrlein, profesor untuk Kualitas Produk Hewan.

Tiga kelompok di Fakultas Ilmu Pertanian, Universitas Gttingen, saat ini sedang memeriksa landasan untuk makanan nabati dan hewani yang lebih berkelanjutan dan diterima secara sosial. Persepsi produk serta studi penerimaan konsumen umumnya dilakukan di laboratorium sensorik modern fakultas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun