Mohon tunggu...
sukma elvina
sukma elvina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa IPB University program studi Komunikasi Digital dan Media

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Maraknya Hate Comment di Sosial Media yang Merugikan Para Paslon Pemilu 2024

11 Februari 2024   20:40 Diperbarui: 11 Februari 2024   21:07 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sosial media telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang telah mengubah lanskap komunikasi masyarakat secara mendalam. Melalui sosial media dapat membuat individu saling terhubung, berbagi informasi dengan cepat, dan berinteraksi tanpa terbatas ruang dan waktu. Sosial media menawarkan ruang di mana pengguna dapat menyampaikan pendapat, berbagi momen hidup, dan terlibat dalam dialog lintas-budaya. Keberadaannya telah memfasilitasi pertukaran ide, mempercepat penyebaran berita, dan memperluas akses informasi. Namun, sementara sosial media membawa manfaat, mereka juga membuka pintu bagi tantangan dan masalah baru, termasuk ujaran kebencian.

Ujaran kebencian di sosial media mencakup segala bentuk ekspresi yang mengeksploitasi, merendahkan, atau menyakiti kelompok atau individu yang dapat merugikan banyak pihak. Seperti halnya saat sedang mendekati pemilu 2024 sekarang ini banyak sekali isu-isu hoaks dan ujaran kebencian yang beredar di sosial media seperti tiktok, YouTube, X, dan facebook, di mana hal ini memiliki pola tujuan untuk menjatuhkan satu pasangan calon sambil mengangkat citra pasangan lainnya. Banyak dari mereka yang menyebarkan hate comment adalah pasukan siber, akun-akun anonim, dan bot.

Hate comment atau komentar yang berbentuk kebencian tersebut dapat menjadi salah satu bentuk ekspresi yang merugikan dan memperpecah belah masyarakat mulai dari perbedaan pilihan paslon hingga adanya hate comment tersebut, dengan adanya hate comment tersebut tidak hanya menyasar kepada paslon tetapi juga dapat memengaruhi iklim politik secara keseluruhan, seperti penghinaan personal mulai dari penampilan fisik, karakter seseorang, komentar rasis dan diskriminatif, retorika polaris atau komentar yang memperdalam perpecahan antara pendukung kandidat yang berbeda. Dengan adanya hate comment tersebut membawa dampak negatif bagi para paslon pemilu 2024 tersebut.

Dampak hate comment saat menjelang pemilu

Hate comment cenderung memperdalam jurang antara pendukung paslon yang berbeda, hal ini dapat menciptakan ketidakharmonisan dan kesulitan untuk menjalin dialog konstruktif, membatasi kemampuan masyarakat untuk mendisukusikan isu-isu yang sebenarnya penting untuk kebijakan dan masa depan negara. Adapun dampak hate comment tersebut kepada paslon yaitu dapat merusak reputasi citra publik para paslon, karena adanya serangan terus menerus dapat menciptakan kesan negatif dimata publik, hal tersebut juga menjadi hambatan bagi paslon untuk membangun dialog positif, bahkan paslon atau pendukungnya mungkin menjadi terdorong untuk menarik diri dari partisipasi politik karena dampak negatif yang terkait dengan hate comment. Ini dapat mengurangi pluralitas dalam diskusi politik dan demokrasi.

Cara bijak dalam menanggapi hate comment

Dengan demikian, maraknya hate comment tersebut kita sebagai masyarakat Indonesia harus lebih pintar dalam menggunakan sosial media, terlebih sekarang sedang masa pemilu pasti semua paslon sedang berlomba-lomba untuk menunjukkan yang terbaik untuk masa depan negara dengan segara visi misi dan kampanye yang sudah mereka buat.

Cara bijak tersebut dapat dilakukan dengan tidak sembarang menerima informasi yag ada di sosial media, hindari merespon dengan marah atau menghasut pertengkaran, merespons dengan humor atau empati dapat meredakan ketegangan agar dapat lebih positif, jika hate comment melanggar aturan platform atau hukum, pertimbangkan untuk melaporkannya atau menghapusnya, karena berapa platform menyediakan fitur moderasi untuk membantu mengendalikan konten berbentuk kebencian.

Selain itu, dengan kita bijak dalam menanggapi hate comment dapat menghindari memperburuk situasi, dengan merespons secara bijaksana, menunjukkan bahwa kita dapat mengelola konflik tanpa merendahkan diri sendiri ke tingkat yang sama, dapat terhindar dari hukuman, dalam bersosial media juga memiliki aturan yang diatur dalam Undang-Undang apabila melanggarnya dapat dihukum atau bahkan dipenjara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun