Mohon tunggu...
Sukmawati
Sukmawati Mohon Tunggu... Bukan siapa-siapa

Suka melancong

Selanjutnya

Tutup

Foodie

5 Tahun YPTD Tak Jauh dari Nasi Padang

21 Agustus 2025   18:50 Diperbarui: 21 Agustus 2025   18:50 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri YPTD dengan Nasi Padang 

Seminggu sebelum acara syukuran 5 tahun YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan), Pak Thamrin yang pensiunan Polri, juga selaku  penggagas dan Bos di YPTD, menghubungi saya tentang acara tersebut.

Seharusnya akan diadakan pada 19 Agustus, namun karena Pak dokter Irsyad, masih ada praktek, akhirnya diundur satu hari. Seperti yang disampaikan Pak Thamrin kepada saya, sambil memperlihatkan list siapa saja yang akan diundang, namun kuota terbatas.

Berhubung beberapa penulis di YPTD atau sahabat Pak Thamrin berhalangan hadir akibat kurang sehat juga ada pekerjaan  yang tak bisa ditinggal, seperti Pak Isson, Om Jay, Pak Ajinatha dan yang lainnya, Pak Thamrin minta pendapat saya siapa lagi yang harus diundang. 

Dokpri
Dokpri

Tetiba saya teringat Pak Sutiono, karena beliau suka bilang, "kok saya tidak pernah diajak" meskipun itu bergurau, tapi itu melekat dalam ingatan saya, apalagi ada Pak Taufik disana, yang saya melihat mereka sering jalan bareng, cocok nih. Termasuk  Bu Madame, maka nama mereka saya ajukan ke Pak Thamrin.  Ok ! Jawab Thamrin.

"Jangan lupa undang  Mas Yon Bayu sama Pak Isson, gimana dengan Mba Muthiah sudah ready kan?" Pak Thamrin kembali mengingatkan saya termasuk memberitahukan lokasinya.

"Kali ini tidak di tempat biasa, tapi di lokasi berbeda, biar cari suasana baru," jelas pak Thamrin.

Karena seperti yang sudah-sudah, syukuran dilaksanakan di Restoran Masakan Padang. 

Dalam benak saya muncul, mungkinkah kali ini bukan Masakan Padang? Atau di restoran Jepang? 

Tak lama, kembali Pak Thamrin forward alamat dan nama restorannya. Oh Restoran Masakan Padang. Padang lagi....."Lagian gak mungkin Masakan Jepang, ujar Mba Muthiah. Hahaha 

Sebenarnya saya sendiri tidak masalah sih, mau makan atau tidak makan yang penting kebersamaannya. Apalagi masakan Padang, ini salah satu makanan favoritku dibanding Lapo (maklum saya anak Medan). Tidak percaya? Bisa ditanya keluarga saya, saya lebih memilih masakan Padang. 

Sedikit cerita, saya pernah sakit harus dirawat di RS, trombosit saya terus menurun karena saya tidak mau makan, sebab makanan di rumah sakit yang menurut saya tidak ada rasanya. Diam-diam saya meminta dibelikan nasi Padang, langsung habis satu bungkus dengan porsi besar, saya merasa langsung  sehat. Luar biasa memang nasi Padang ini. Hahahaha 

Tapi kali ini ada yang berbeda, biasanya makanan disajikan di meja yang sudah kita pesan dengan beragam lauknya. Ini menarik, makan dengan prasmanan, dimana kita mengambil sendiri menu yang kita suka. 

Makan saya pun sedikit, biasanya banyak, bukan karena diet seperti kebanyakan wanita, kata diet belum pernah ada dalam kamus saya. Nah, ini karena saya dan Mba Muthiah sudah ngopi lebih dulu di Kopi Tomoro sambil mencari udara sejuk setelah berjalan kaki sekitar 500 meter dari Stasiun Sudirman hingga ke Thamrin City.

Saya mencari-cari menu jengkol, biasanya ada, eh kok saya tidak melihatnya. Maklum saya pun penggemar jengkol, maka pilihan jatuh ke kikil dan tongkol. Nikmat kali pun...

Usai menyantap makanan, obrolan kembali mengalir,  tentang perjalanan YPTD selama lima tahun ini yang sudah melahirkan hampir 400 buku dan target tahun depan 500 buku dimana buku-buku tersebut sudah ber ISBN dan tersimpan di Perpustakaan Nasional, ini merupakan pencapaian yang luar biasa.

Dokpri Pak Yon Bayu, memberi masukan untuk YPTD
Dokpri Pak Yon Bayu, memberi masukan untuk YPTD

Karena penulis di YPTD itu sendiri tersebar di berbagai pelosok tanah air juga ada di Luar Negeri dengan profesi yang berbeda-beda namun memiliki kecintaan yang sama terhadap dunia literasi.

Maka tak salah YPTD beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional atas dedikasi terhadap dunia literasi.

Dirgahayu YPTD ! " Makin Jaya Semoga bisa seperti Kompasiana, tutup Pak Thamrin.

Tahun depan apakah masih dengan Nasi Padang? Let's see. 

Terimakasih Pak Thamrin beserta Ibu, dan kawan-kawan semua yang saya hormati.

Salam Literasi !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun