Kenali sirkuit F1 paling ekstrim dan bersejarah, mulai dari Spa-Francorchamps yang menantang hingga Monaco yang ikonik. Wajib dibaca Kawan Kompasiana yang penggemar balap!
Sirkuit Formula 1
Sirkuit merupakan medan atau rute tempat pembalap melakukan balapan. Balapan ini tidak hanya terbatas pada Formula 1 atau F1 saja, tetapi juga balapan lain seperti Formula E, MotoGP, IndyCar, dan masih banyak lagi. Setiap sirkuit didesain dan dibangun menyesuaikan dengan peraturan lembaga penyelenggaranya, dan dalam hal F1, setiap sirkuit harus mengikuti peraturan dari FIA (Fdration Internationale de l'Automobile). Melansir situs Grixme, berdasarkan peraturan dari FIA, setiap desain sirkuit atau trek F1 harus memiliki lintasan lurus yang memacu adrenalin, tikungan menantang, dan kompleksitas teknis.Â
Sirkuit F1 tersebar di banyak negara di benua Asia, Australia, hingga Amerika dan Eropa. Pada musim terbaru 2025 ini, F1 memiliki 24 sirkuit atau trek dalam satu kalender. Setiap sirkuit tersebut memiliki karakter dan tantangannya masing-masing, mulai dari yang medannya ekstrim hingga yang sarat akan sejarah.
Sirkuit F1 Paling Ekstrim
Spa-Francorchamps, Belgia
Jika berbicara mengenai sirkuit atau trek apa yang paling menantang, jawabannya adalah sirkuit Spa-Francorchamps di Belgia. Melansir situs Racing News 365, trek ini bisa dibilang adalah yang paling ekstrim karena beberapa hal. Pertama, sirkuit Spa-Francorchamps merupakan sirkuit terpanjang dalam kalender, yakni dengan panjang mencapai 7.004 km. Panjang tersebut bahkan sudah lebih pendek dari layout sebenarnya. Selain itu, sirkuit ini memiliki lintasan lurus yang panjang dan tikungan yang sangat lebar dan melengkung. Beberapa tikungan terkenal pun ada di sirkuit ini, seperti La Source, tikungan dengan bentuk huruf U yang rumit dan merupakan tikungan paling lambat di lintasan, Eau Rouge yang tricky karena memaksa pembalap untuk belok kanan dan kiri sambil menanjak melalui lintasan Raidillon. Selain tikungannya yang menantang, cuaca yang tidak menentu di sekitar sirkuit juga ikut andil menentukan hasil balapan, karena di sirkuit ini sering terjadi hujan yang pasti akan menyulitkan pembalap.Â
Baku City Circuit, AzerbaijanÂ
Sirkuit yang juga sama menantangnya seperti Spa-Francorchamps adalah sirkuit Baku City di Azerbaijan. Sirkuit ini memiliki panjang sedikit lebih pendek dari Spa-Francorchamps, yakni 6.003 km. Sirkuit yang dirancang oleh Hermann Tilke ini memiliki rangkaian tikungan siku tajam yang dilanjutkan dengan trek lurus cepat, yang sebelum adanya aturan baru pada 2016, mampu mendorong mobil melaju hingga kecepatan lebih dari 360 km/jam. Lintasan-lintasan di sirkuit ini juga banyak yang sempit, mengingatkan pada sirkuit Monaco Grand Prix.Â
Suzuka Circuit, Jepang
Sirkuit lain yang juga memiliki tantangannya sendiri adalah sirkuit Suzuka di Jepang. Panjang sirkuit ini adalah 5.807 km, jauh lebih pendek dari Spa-Francorchamps. Namun jika Spa-Francorchamps memiliki tikungan yang tricky dan berkelok-kelok, tantangan pada sirkuit Suzuka terletak pada layoutnya yang berbentuk seperti angka 8, membuat sirkuit ini dinilai sangat menguras tenaga para pembalap.Â
Selain memiliki bentuk sirkuit yang unik dan menjadi tantangan tersendiri, di sirkuit Suzuka ini lah terjadi pertarungan ikonik dan legendaris antara Ayrton Senna dan Alain Prost pada 1988. Senna berhasil memenangkan balapan karena saat itu cuacanya sedang hujan yang  membuat trek basah. Senna yang dijuluki sebagai Rain Master tetap bisa mengatur ritme balap lebih unggul dari Prost meskipun dalam keadaan hujan dan basah sekalipun, yang membuatnya memenangkan Suzuka Grand Prix 1988.Â