Yuki Tsunoda, pebalap asal Jepang yang gantikan Liam Lawson setelah dua balapan di awal musim 2025 ini terancam tidak akan berlaga lagi di Formula 1 setelah 2025. Hal tersebut terkait dengan kontraknya di Red Bull dan kontrak mesin Honda sebagai engine supplier Red Bull. Namun, bagaimana cerita sebenarnya? Benarkah ia akan digantikan dengan pebalap Perancis, Isack Hadjar yang kini berada di Racing Bulls? Yuk, simak fakta berikut ini!Â
Kontrak Yuki Tsunoda di Red BullÂ
Yuki Tsunoda resmi bergabung di tim utama Red Bull setelah ronde dua yakni China GP, menggantikan Liam Lawson yang hanya berlaga di dua balapan. Balapan pertama Yuki setelah bergabung adalah Japan GP yang juga merupakan home racenya. Ia cukup percaya diri dapat memberikan hasil yang baik dan membantu Max Verstappen sebagai teamate. Namun hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan Liam Lawson sebelumnya, yakni dari total 15 balapan kini, ia hanya mampu memberikan 10 poin untuk Red Bull, sedangkan teamate Max Verstappen sebelumnya, yakni Liam Lawson mampu memberikan 20 poin untuk Racing Bulls, tim lama Yuki Tsunoda.Â
Melihat performa yang kurang baik ini, sepertinya Red Bull ngga akan kasih extention atau perpanjangan kontrak untuk Yuki Tsunoda yang habis di akhir musim 2025 ini. Sayang banget ya! Mau gimana lagi, 10 poin itu sama sekali ngga cukup untuk bantu Max Verstappen bikin Red Bull jadi juara konstruktor lagi. Red Bull yang sekarang ada di peringkat 4 dari total 10 tim di Constructor Standings kalau cuma ngandelin poin-nya Yuki, akan jadi peringkat terbawah, karena Alpine aja yang sekarang di posisi terbawah punya 20 poin, dua kali lebih banyak. Duh, beneran gigit jari sih ini!Â
Masalah Mobil atau Skill?
Performa Yuki Tsunoda yang kurang baik sepanjang 13 ronde bersama Red Bull ini sebagian besar disebabkan karena kurang mampunya ia beradaptasi dengan RB21 yang dikenal sebagai mobil yang sulit, bahkan undriveable. RB21 sebenarnya mobil yang cepat, namun sering oversteer dan understeer, membuatnya sulit dikendalikan. Kekurangan itu juga menyulitkan Max Verstappen, yang dikenal dengan adaptasinya yang cepat dan kemampuan balapnya. Fun fact, karena kerewelannya itu, RB21 juga mendapat julukan dari banyak fans F1 sebagai tractor atau gerobak Austria. Lucu banget, ya!
Selain dari mobil yang sulit untuk dikendalikan, RB21 ini juga kurang sesuai dengan gaya balap Yuki Tsunoda karena pengembangan atau developmentnya disesuaiin sama gaya balap Max Verstappen. Agak miris juga ya, apalagi fakta ini udah diketahui sejak lama. Kesannya kayak manajemen Red Bull berat sebelah ke Max Verstappen, jadi jatohnya kurang memperhatikan atau peduli sama second driver mereka kaya Yuki Tsunoda ini.Â
Tsunoda Out, Hadjar In