Mohon tunggu...
Sukir Santoso
Sukir Santoso Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan guru yang suka menulis

Peduli pada bidang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya. Saya merasa tertarik untuk memahami manusia, bagaimana mereka belajar, serta bagaimana pengalaman budaya dan seni dapat memengaruhi mereka. Saya sangat peduli dengan kesejahteraan sosial dan keadilan, dan mencari cara untuk menerapkan pemahaman tentang psikologi, sosiologi, pendidikan, seni, dan budaya untuk membuat perubahan positif dalam dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan

22 Oktober 2021   09:00 Diperbarui: 22 Oktober 2021   13:45 3120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kedatangan tentara Inggris dan Belanda ini membuat rakyat Surabaya marah dan mengadakan perlawanan. Apalagi setelah Jenderal Mansergh memberikan ultimatum bahwa pada tanggal 10 November 1945 Indonesia harus menyerahkan senua persenjataan dan menghentikan perlawanan. Gubernur Jawa Timur, Suryo, menolak ultimatum dan mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mengadakan perlawanan. Seruan Bung Tomo untuk membakar semangat perlawanan para pemuda dan pejuang untuk  untuk mengusir tentara Inggris ini membuat semakin banyak  kiai dan ulama beserta santrinya untuk ikut dalam pertempuran di Surabaya. Dalam pertempuran di Surabaya itu banyak pejuang yang gugur. Dari sekitar 16000 pejuang yang sebagian adalah santri.

Untuk mengingat perjuangan ulama dan santri dalam melawan penjajah dan perannya dalam ikut membangun bangsa maka Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Oktober 2015 mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang isinya menetapkan bahwa tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Pemilihan tanggal 22 Oktober didasarkan pada tanggal ketika K.H. Hasyim Asy'ari menyerukan Resolusi Jihad untuk melawan tentara sekutu pada 22 Oktober 1945.

Resolusi Jihad berisi ajakan dan pernyataan bahwa berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa hukumnya fardhu' Ain. Seruan itu yang mendorong  para kaum santri ikut serta dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semangat dari Resolusi Jihad itu harus terus dikobarkan dan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, hendaknya menjadi upaya untuk merawat semangat dari Resolusi Jihad.

Barakallah Hari Santri Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun