Mohon tunggu...
adi setyawan
adi setyawan Mohon Tunggu... -

Belajar memaknai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mendapat Perhatian-NYA...

22 Agustus 2014   14:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:53 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

tidak biasanya pakde mengajakku malam ini ke pasar kramat jati di bilangan daerah jakarta timur.malam itu kami bertiga berangkat bersama, aku, pakde,dan cak giman,.

sesampai di pasar,pakde mengajakku untuk sekedar duduk-duduk menikmati secangkir kopi yang telah kami pesan sebelumnya.kami tidak tahu apa yang akan kami lakukan di sini,kami yakin pakde mengajak kami ke sini pasti ada maksud tertentu..

sambil ngisep rokok klobotnya, pakde berkata kepada cak giman yang sedari tadi cuma "dolenan Hp" MAN..!
....geh pakde jawab giman sambil tergagap sembari memasukkan Hpnya ke saku celana. jangan kau buang2 waktumu percuma dengan main hp saja.coba kau awasi yuk jum yang jualan sayur di pojok jalan itu...!!.
kami bedua melihat yuk jum sang penjual sayur itu..tidak ada yang aneh gumamku di dalam hati.cuma agak rame sich..yuk jum memang terkenal sebagai pedagang sayur yang rajin cekatan.walaupun tidak ada pelanggan atau pembeli yang mendekat, dia selalu "terlihat sibuk" dengan dagangannya,yah sekedar bersih2 daun mungkin.atau mengikat sayur-mayurnya yang kemudian di "udari" (di lepas)lagi agar terlihat sibuk.
tapi di situlah mungkin daya tarik yuk jum sehingga banyak pembeli yang mampir..

"sekarang kalian lihat cak parto yang juga jualan sayur di ujung jalan itu.".gumam pakde lirih.
sontak kami berdua melihat cak parto yang sedari tadi duduk-duduk sambil ngisep rokok "yu melnya" sambil sesekali mbetulin barang dagangannya....

sambil membetulkan tempat duduknya.pakde berkata.jika kalian mau beli sayur kira2 kemana akan beli?..yah ke yuk jum lah pakde...jawab cak giman penasaran..kenapa man...kayaknya lebih "hidup" pakde..jawab giman polos.kenapa kok lebih hidup..? yah senang aja pakde lihat orangnya gesit dan cekatan.ada "gerak kehidupan" kata cak giman agak mlete..he.he.berbalik dengan si parto yang terkesan ogah-ogahan

begitulah anak-anakku.. ketika Gusti Allah melihat kita,seibarat pedagang dan pejual.maka sebagai pembeli Allah akan membeli harta dan diri kita,di ganti dengan surga dan keridlaan-NYA ketika DIA melihat kita juga" bergerak" dalam kehidupan. (s.Attaubah ayat 111)
tidak hanya berpangku tangan (fatalistis). bukankah kalian lebih suka membeli sayur yuk jum daripada si parto.

begitu juga Gusti Allahmu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun