Mohon tunggu...
SUKARDI
SUKARDI Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Aktivis Sosial

Guru SMAS Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengemas Pembelajaran Hybrid

17 Oktober 2021   18:00 Diperbarui: 17 Oktober 2021   18:03 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Bagaiamana anak-anak, apa kalian mendengar suara saya?  Disini ada 6 anak yang  ikut pembeljara dalam kelas. Sesuai jadwal yang ditentukan. Bisa dilihat di layar zoom kalian. Walaupun jauh itu tidak menghalangi kalian untuk belajar bersama teman kalian di sini”.

Itu diantara kata yang biasa disebutkan guru ketika memulai pelajaran sekarang di SMA plus Muthahhari. Ucapan itu ada benarnya sebab sekolah ini sudah diizinkan untuk melakukan pembelajaran PTMT yang dalam satu kelas bisa diikuti 25% dari jumlah peserta didiknya.

Berbeda atau mungkin ada yang sama dengan kebanyakan sekolah, di sini ketika seorang guru  mengajar bisa diikuti oleh semua murid dalam jumlah satu kelas dengan waktu yang sama. Artinya materi yang diberikan dalam bentuk yang sama, baik yang dikelas atau pun yang di rumah. Semua ikut dalam pertemuan yang sama.

Apakah Pembelajaran Hybrid itu?

Pembelajaran Hybrid dalam istilah perencanaan pembelajaran  adalah “blended learning” . Ini perlu perhatian lebih bahwa dalam merancang pembelajaran “blended learning”, menuntut ketepatan pemilihan kombinasi media penyampaian, baik dalam pengelolaan pembelajaran tatap muka maupun online memiliki peran penting untuk tercapainya pembelajaran secara efektif.

Alasan utama penerapan pembelajaran “blended learning” adalah terjadinya belajar peserta didik secara optimal sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Khan (2005, p. 202) bahwa, “blended learning” merupakan kombinasi strategi penyampaian materi yang tepat dalam format yang tepat untuk orang yang tepat pada saat yang tepat.

 “Blended learning” mengkombinasikan beragam media penyampaian yang dirancang untuk saling melengkapi satu sama lain dan mendorong terjadinya proses belajar yang optimal. 

Dengan kata lain, tujuan dilaksanakannya strategi pembelajaran “blended learning” adalah untuk mengkombinasikan kelebihan pembelajaran tatap muka dan kelebihan pembelajaran online. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, perencanaan pembelajaran “blended learning” menjadi penting untuk dilakukan sebelum seorang guru melaksanakan pembelajaran “blended learning” di kelas. (Modul 4 PPG, halaman 77 Universitas Sebelas Maret, 2021).

Perangkat Tambahan sederhana.

Beberapa perangkat dalam kelas untuk melakukan pembelajaran hybrid yang wajib terpasang adalah LCD dan layar untuk dilihat murid yang ada di kelas, yang tidak perlu masul link zoom.

Dalam kelas juga dibutuhkan kamera tambahan untuk melihat suasanya kelas yang dirangkai dgn pc yangsedang mengikuti zoom dengan camera menyorot ke arah siswa di kelas. 

Dengan demikian murud yang di rumah mengetahui temannya yang ada di rumah. Camera ini juga berfungsi untuk memperlihatkan bila seorang guru berjalan ke aran murid di kelas untuk melakukan bimbingan dan bisa diikuti oleh murid yang di rumah.

Memanfaatkan camera tambahan yang terpasan dengan pc guru, untuk memperlihatkan guru ketika hendak menjelasjan di papan tulis. Camera ini menjadi tidak berfungsi ketika seorang guru memanfaatkan mous pen untuk menjelaskan materinya. 

Dengan menulis dengan mous pen, peserta didik baik yang di kelas atau yang di rumah, dapat mengikuti penjelasan uraian guru dari layar labtob (bagi yang di rumah) dan layar LCD bagi yang hadir di kelas.

Interaksi Murid dan Guru

Dalam berinteraksi dengan peserta didik seorang bisa melakukan kegiatan layaknya kelas luring, Berdiri didepan berhadapan dengan murid yang ada di kelas. Atau sambil menulis di papan tulis,dengan tulisan yang bisa dibaca oleh yang ada di rumah. 

Atau menerangkan dengan sistem presentasi, tetapi bila untuk yang presentase baiknya menafaatkan alat tulis dan menuliskannya via zoom agar lebih terbaca oleh anak dirumah dengan lebih jelas.

Karena ini gabungan untuk mengambil sisi terbaik baik yang online atau yang di dalam kelas maka seperti yang disampaikan Khan (2005, p. 202) di atas, seorang guru dituntut untuk memepersiapkan perangkat dengan tepat, materi yang tepat juga media yang tepat.

Dengan begitu belajar akan menjadi menyenangkan untuk semuanya. Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun