6. Cover, editing dan layout Setelah naskah rampung, Anda harus melengkapinya dengan cover yang relevan. Usahakan cover bukunya berkualitas. Atau setidaknya memiliki kualitas yang setara dengan buku yang diterbitkan penerbit besar. Jika gak bisa membuat cover, Anda bisa menyewa tenaga profesional yang memang bisa membuat cover.
Jika memungkinkan, Anda juga sebaiknya menyewa tenaga editor, untuk meminimalkan kesalahan ejaan dan tata bahasa. Kekurangan utama buku yang diterbitkan secara self publishing adalah editing yang buruk. Dan ini biasanya terjadi karena si penulis terlalu percaya diri dengan kemampuan berbahasanya.
Setelah naskahnya oke, selanjutnya dilayout. Anda juga bisa menyewa tenaga profesional jika tak punya ketrampilan untuk melayout. Anda juga bisa mencoba melayout sendiri. Di internet banyak situs yang menyediakan template untuk layout buku.
7. Terbit dan publikasi Â
Setelah semuanya rampung, naskah diterbitkan. Jika bukunya hasil cetakan, penerbitan bisa berupa launching buku. Anda bisa mengundang puluhan kompasianer untuk hadir. Sebaiknya launching dirangkaikan dengan diskusi atau bedah buku.
Untuk versi digital, biasanya ebook sudah bisa dibeli konsumen beberapa jam hingga beberapa hari setelah dipublish. Di Kindle, naskah yang dimasukkan akan diseleksi kelayakannya. Biasanya yang pasti lolos adalah naskah yang unik yang tidak ditemui di situs atau website.
Jika bukunya sudah tersedia di pasar, langkah selanjutnya adalah pemasaran. Anda bisa membuat website khusus dengan nama penerbit. Membuat page khusus di Facebook, akun Twitter, Google+ dan sebagainya.
8. Bikin dan bikin lagi... Sekalipun publikasi dan promosi itu perlu, namun sebaiknya jangan terlalu menghabiskan waktu pada promosi. Setelah buku ada di pasar dan relatif dikenal, kini saatnya untuk menyelesaikan proyek selanjutnya. Membuat atau menyelesaikan naskah buku kedua. Dan ketiga. dan seterusnya, dengan berpatokan pada daftar rencana yang dibuat sebelumnya.
***