Mohon tunggu...
Rafi Abah
Rafi Abah Mohon Tunggu... Lainnya - حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Pemuda yang berani mengambil resiko

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sindiran Warga untuk Mendapatkan Bantuan Gratis di Balik Pandemi Covid-19

14 April 2020   15:46 Diperbarui: 14 April 2020   16:23 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak pekerja diliburkan dan bahkan pulang ke halaman rumahnya masing-masing. Hanya tersisa beberapa lembar rupiah saja untuk menghidupi keluarganya, konon lagi yang belum mendapatkan pekerjaan. Bagaimana caranya supaya permasalahan ekonomi ini terselesaikan ?

Beredar issue melalui akun facebook  yang memposting beberapa desa mendapatkan semboko gratis diantaranya yaitu : Beras, Minyak goreng, Telur, Uang Tunai dan jenis semboka lainnya. Hanya saja dari beberapa postingan tersebut memang ada daerah yang mendapatkannya  dan ada juga pengguna facebook yang mengunggah postingan tahun lalu. Terkhusus bagi desa-desa yang belum mendapatkan sembako gratis, mereka menuai sindiran melalui media sosial untuk menyadarkan para pejabat petinggi desa agar mereka melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk membantu perekonomian masyarakat desa tersebut.

Sementara secara keseluruhan, pemerintah menganggarkan dana senilai Rp 110 triliun untuk insentif perlindungan sosial bagi masyarakat di tengah pandemi corona. Dari dana tersebut, sekitar Rp 25 triliun untuk program paket sembako bagi masyarakat.
Sisanya, untuk Program Kartu Sembako mencapai Rp 20 triliun,  Kartu Prakerja Rp 20 triliun, dan Program Keluarga Harapan (PKH). Kemudian, juga untuk gratis listrik tiga bulan untuk 24 juta pelanggan berdaya 450 VA dan diskon 50 persen bagi 7 juta pelanggan 900 VA bersubsidi serta insentif perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah mencapai 175 ribu unit rumah.

Yang jadi permasalahan di sini adalah, mengapa pejabat tinggi itu tidak membagikan sembako untuk kami yang benar-benar membutuhkan. Bukankah lebih baik jika penyebaran sembako gratis disama ratakan, demi kesejahteraan warga?. Masihkan kalian berdiam diri tanpa adanya usaha untuk menolong kami warga kecil yang sulit mendapatkan uang ?. Kami bukan pengemis, kami sudah berusaha untuk pergi keluar rumah untuk mengais rezeki demi sibuah hati yang lagi menyusui, nenek dan kakek yang sudah tidak mampu menahan lapar dan dahaga. Ayolah Bapak, Ibu.  Kita bekerjasama untuk menyediakan sembako gratis, supaya kami tidak gila akibat keterpurukan ekonomi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun