Mohon tunggu...
SUJINARTO MPd
SUJINARTO MPd Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 11 Semarang - Guru 'Positive Deviant' GSM - Pelatih Pembina Gerakan Pramuka Kwarcab Kt. Semarang - Dewan Pembina ASKI Jateng - Sekum FORKI Kt. Semarang

Favorite Content Topics: Education, Sport - Hobby: Traveling, Scouting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Debat dan Pemilihan Ketua OSIS SMK Negeri 11 Semarang - Kultur Demokrasi yang Menyenangkan

25 Juli 2022   15:00 Diperbarui: 25 Juli 2022   15:05 3442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SMK Negeri 11 Semarang yang merupakan sekolah penggerak Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menerapkan Kultur Sekolah Menyenangkan berbasis A Whole School Approach yang terdiri dari 4 (empat) area yaitu: 1) Lingkungan Belajar Positif, 2) Keterhubungan Sekolah (Anak, orangtua, masyarakat), 3 (tiga) Pembelajaran Penalaran & Kesadaran, 4) Pengembangan Personal & Interpersonal.

Framework Lingkungan Belajar Positif Lyford Model: Preventative Practice di mana Positive Learning Environment ada 4 (empat) area yaitu: Area 1 (satu) Iklim Sekolah/Kelas, dipengaruhi oleh kualitas hubungan antara guru dengan guru yang lain, guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun antara sekolah dengan keluarga siswa. Ketika guru dapat meningkatkan hubungan dan komunikasi antar warga kelas atau sekolah, maka iklim sekolah secara otomatis akan lebih positif dan kondusif untuk belajar. Area 2 (dua) Culture/Budaya Kelas atau Sekolah, dipengaruhi oleh kualitas kebiasaan sekolah seperti hak, tanggung jawab, aturan, kesepakatan, konsekuensi dan segala proses di sekolah. 

Siswa perlu mengetahui batasan dalam berperilaku dan ekspektasi guru, begitu pula guru maupun sekolah perlu mengetahui ekspektasi siswa terhadap tempat belajarnya. Area 3 (tiga) Lingkungan Fisik, berkaitan dengan bagaimana pengaturan dan seberapa kondusif aspek fisik yang ada di sekolah. Pengaturan tempat duduk di kelas, sumber belajar, pencahayaan, penataan barang-barang, dan kebersihan akan mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar. Area 4 (empat) Instruksional Praktis, terdiri dari kurikulum, pedagogi, dan asesmen yang dikenal sebagai the big three bagi guru. Setiap kelas memiliki keberagaman, termasuk anak yang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga sekolah perlu memiliki diferensiasi dalam kurikulum, pedagogi dan asesmen yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak.

Menurut Fullan, 2007 Culture Sekolah merupakan pedoman keyakinan dan nilai-nilai yang dipakai di sekolah untuk mengarahkan semua sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang diharapkan. Culture biasanya dimulai dari lingkungan dan praktik kelas yang akan membentuk budaya sekolah dan learning outcome (karakter, pengalaman, pengetahuan). Dalam mentransfer budaya membutuhkan proses belajar serta bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan dan situasi yang ditemui. Maka pengalaman belajar menjadi signifikan untuk lebih diperhatikan dalam rangka menciptakan kebudayaan yang akan diteruskan ke generasi berikutnya.

Salah satu Culture (budaya) yang dibangun SMK Negeri 11 Semarang untuk memberikan wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan leadership-nya yaitu Debat dan Pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK Negeri 11 Semarang yang merupakan agenda rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh pengurus OSIS.


Hal ini sesuai dengan pendapat Hughes, 2001 bahwa: Sekolah merupakan tempat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar banyak hal baru, seperti kemampuan leadership dan membantu siswa untuk mengembangkan rencana karirnya di masa depan karena telah terpapar pengalaman-pengalaman nyata di lapangan.

Sedangkan Roma Ayuni A. Loebis dalam Jurnal Pustaka Vol. 18 No. 2 (2018) ditulis oleh Iftitah Nurul Laily di Katadata.co.id - 21 Januari 2022, unsur-unsur budaya demokrasi adalah: Kebebasan, Persamaan, Solidaritas, Toleransi, Kejujuran, Keadaban dan Penalaran.

Jumat, 22 Juli 2022 dilaksanakan Debat dan Pemilihan Ketua OSIS 2022/2023 yang diikuti oleh 4 (empat) siswa sebagai kandidat yang telah lolos di tahapan seleksi sebelumnya. Seleksi awal terbuka untuk semua siswa yang duduk di kelas X Tahun Pelajaran 2021/2022 yang diumumkan melalui poster yang diposting di media sosial. Sampai akhir batas waktu pendaftaran terdata 80 (delapan puluh) siswa yang mendaftar. 80 (delapan puluh) siswa ini mengikuti serangkaian seleksi, antara lain  pertama Peraturan Baris Berbaris (PBB) untuk mengukur kemampuan di bidang baris berbaris yang dilaksanakan pada tanggal 21 September 2021, kedua Tes tertulis untuk mengukur pemahaman tentang lingkungan sekolah dan OSIS yang diselenggarakan tanggal 20 November 2021, ketiga Game Fun berisikan permainan yang bisa mengukur daya juang, kekompakan, kerja sama, kejujuran, dan lain-lain yang diselenggarakan pada 14-15 Januari 2022, keempat Pidato – setiap peserta mendapat 1 (satu) tema untuk diorasikan yang diselenggarakan pada tanggal 10-11 Februari 2022, dan kelima Wawancara dengan pewawancara guru yang diselenggarakan pada tanggal 24 Februari 2022. Dari 80 (delapan puluh) peserta yang sampai ke tahapan terakhir yaitu Debat dan Pemilihan Ketua OSIS 2022/2023 adalah 4 (empat) kandidat, mereka adalah: 1) Azzahra Maulida Putri D. kelas XI AN4, 2) Silfi Saskia Wardani kelas XI DG2, 3) Aditya Arya Yudha P. kelas XI PD3, 4) Hanggayuh Restu Gusti kelas XI PD3.

Dokpri
Dokpri

Pemilihan ketua OSIS ini dilaksanakan secara voting, yang diawali dengan acara Debat Kandidat dengan panelis para guru, antara lain: Antonius Bowo Wasono, S.IP., S.Pd., M.A. – Ketua Kompetensi Keahlian Desain Grafika; Guntur Dharmawan, S.Pd. – Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum; Fatchur Rahman, S. Pd. – Pembina OSIS; Dyah Nugrahaning Respati, S.Psi. – Guru BK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun