PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) PELNI menyematkan sejarah baru dalam pelayanan kepada para konsumenya. Untuk berubah menjadi perusahaan yang melayni konsumenya dengan baik dan nyaman, PELNI telah menjual tiket one man one seat/bed. Mulai Kamis 1 Agustus 2019, kebijakan tersebut mulai berlaku di kapal.Â
Kebijakan pengaturan penjualan 1 tiket 1 tempat tidur atau one man one seat sudah disosialisaikan lebih dari 4 minggu sebelumnya. Dengan kebijakan ini mulai besok seluruh kapal hanya akan mengangkut penumpang sesuai bed terpasang di kapal. Tidak ada lagi tiket non seat atau penumpang tanpa bed dan duduk-duduk di lorong-lorong kapal.
Menurut Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) Yahya Kuncoro, Rabu (31/7) siang dihadapan para wartawan mengatakan, PELNI sudah siap dengan kebijakan perusahaan, kapal hanya akan diisi sesuai kapasitas, tidak ada penambahan penjualan tiket non seat atau penjualan tiket toleransi kelebihan penumpang.
"Insya Allah, kami sudah siap menerapkan kebijakan untuk perbaikan layanan di kapal. Tidak ada lagi penumpang berlebih, semua mendapatkan bed," terang Yahya Kuncoro.
Pantauan dari cabang-cabang di daerah pelayanan penjualan tiket berjalan aman dan lancar. "Penumpang yang tidak mendapatkan tiket pada hari yang diinginakn pelanggan dan sudah habis, mereka tidak memaksakan diri. Umumnya mereka langsung pesan untuk pemberangkatan berikutnya atau menggunakan kapal lain yang satu jurusan," tutur Yahya Kuncoro.
Sosialisasi para kepala cabang dibantu otoritas pelabuhan di seluruh Indonesia sangat membantu kelancaran penerapan kebijakan one man one seat. Sosialisasi melalui spanduk, pemberitaan di media dan sosmed telah tersebar secara luas dan seluruh calon penumpang telah memahami kebijakan yang dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan ke-74 RI.Â
"Momen peringatan Hari Kemerdekaan kami jadikan untuk perbaikan pelayanan kepada pelanggan. pelayanan yang sebelumnya rumit kini sederhana dan mudah, baik cara pesan, cara bayar dan cara print tiket di pelabuhan keberangkatan," tambah Yahya Kuncoro.
Pelayanan tiket PLENI sudah bisa online. Pesan tiket lewat aplikasi dan print tiket saat akan berangkat di pelabuhan keberangkatan. "Penumpang cukup pesan tiket via HP, bayar pakai ATM/atau internet banking, dapat kode booking dan dapat print tiket saat akan berangkat di pelabuhan. Tidak usah diprint di kantor cabang, cukup di pelabuhan keberangkatan. Kami ingin penumpang tidak repot," katanya.
Perseroan yang berdiri pada 28 April 1952 ini juga sedang memperbaiki tampilan kapalnya. Toilet, tempat sampah, vinil, restoran, dinding dan tanda-tanda di kapal dipermak lebih kekinian dan memudahkan konsumen. "Kapal sebagai sarana pelayanan tampilanya kami bikin keren agar penumpang lebih dapat menikmati pelayaran bersama PELNI," imbuhnya.
"Kepada masyarakat, khususnya pengguna kapal PELNI kami menyampaikan terima kasih atas dukungan pemberlakuan penjualan tiket sesuai kapasitas bed di kapal", ungkap Yahya Kuncoro.***