Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancasila di Tengah Masalah Rasisme Tanah Air

1 Juni 2020   17:04 Diperbarui: 1 Juni 2020   17:24 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tribunnews.com

Berbicara soal Amerika Serikat pasti yang terbersit di benak kita adalah gambaran tentang teknologi yang super canggih, infrastruktur yang memadai, ekonomi dan politik yang sangat maju.

Namun, kita juga perlu memahami bagaimana persoalan kemanusiaan yang merusak citra dan martabat negara raksasa ekonomi tersebut.

Masalah etnis, rasisme yang berpadu jadi satu dengan masalah politik, makin memperparah kondisi di Amerika akhir-akhir ini. Padahal pandemi Covid-19 masih merebak dan merenggut nyawa masyarakat.

Sebetulnya ketiga masalah yang saya sebutkan di atas sudah lama terjadi sering perjalanan sejarah negara digdaya tersebut.

Hari ini kita bisa menyaksikan melalui layar televisi atau membaca melalui portal-portal berita online dan surat kabar, bagaimana demonstrasi besar-besaran terjadi di Amerika Serikat. Masyarakat turun ke jalan untuk menyerukan aksi protes atas tindakan pembunuhan terhadap seorang pria berlatar belakang Afrika-Amerika, George Floyd.

Sebagaimana yang diberitakan bahwa Floyd dibunuh oleh seorang perwira polisi, Derek Chauvin. Cara pembunuhannya pun amat tragis, dimana Chauvin berlutut di atas leher Floyd selama kurang lebih 7 menit dalam posisi kedua tangan di borgol. Sangat kejam, bukan?

Walaupun Chauvin akhirnya dipecat dari jabatannya karena tindakan pembunuhan tersebut, namun saya kira aksi demonstransi masyarakat tersebut patut didukung, mengingat tindakan rasisme dan kekerasan terhadap masyarakat yang berlatar belakang Afrika-Amerika sering terjadi di AS selama ini.

Barangkali aksi polisi yang berlutut di hadapan demonstran hari ini mau menunjukkan kepada dunia bahwa pemerintah akan menerima tuntutan keadilan atas kematian Floyd. Dan pemerintah akan berjanji untuk menghentikan segala tindakan kekerasan terhadap masyarakat Afrika-Amerika dan yang berkulit hitam.

Bagaimana dengan Indonesia?

Tercatat dalam lembaran sejarah  bahwa pada 1998 terjadi tindakan rasisme yang paling brutal yang melukai sejarah perjalanan bangsa ini. Dimana masyarakat etnis Tionghoa dibasmi habis-habisan yang menyebabkan ribuan nyawa melayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun