Mohon tunggu...
Wawan tri
Wawan tri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan panjang

Sebuah hati serangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menemaniku

3 Maret 2018   06:44 Diperbarui: 3 Maret 2018   08:17 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menemaniku
01 MARET 2018, 21:02

Menemaniku
tak bisa ku mengerti memang
Kamu Selalu  berputar dalam memoriku
Datang dan pergi
apa yang aku dambakan
Semua ada di dirimu

Aku tak pernah mengerti
Aku jatuh cinta kepadamu
Atau
Aku terobsesi semua keindahanmu.
Yang pasti, kamu Mampu ,membuatku
senang tak terkira
Bahagia tak terkira..

Setiap melihatmu
Selalu debaran jantung ini terpacu.
senang dan bahagia jadi satu
Seperti bahagia dan senangnya
Seorang  bocah yang  kegirangan...
Mendapat mainan yang selalu diimpikan..
Seandainya pantas aku akan  berlari mendekatimu
Aku akan berteriak memanggilmu
Setiap aku ingat itu
Aku tersenyum sendiri...
Sungguh sebegitunya..
Rasaku..

Di setiap ingatan dalam memoriku.
Kamu itu indah  
titik
tanpa koma...
Tanpa ini itu...
Sulit untukku mendefinisikan
indahnya rasaku,
Indahnya dirimu...

Waktu terus berjalan,
tanpa bisa terhenti,
aku tidak  bisa berbuat banyak,
Apalagi harus menahan kepergiaanmu
Mencintaimu dengan  berlebihan  
Rasa sakit kehilanganmu..
Juga tentu berlebihan..
Sama hebatnya dengan pertemuan
Denganmu..

Disaat aku berhasil menghapusmu
kau hadir lagi ..
Nyata didepan mataku..
Waktu ini sudah sangat jauh berjalan..
Aku sudah tidak sendiri lagi..
Kamupun sama ...
Hatimu tak lagi untukku.
Hatimupun telah terisi..
Rasa syukur pada-Nya
Tuhan telah mempertemukan kita..
Terlepas apapun yang pernah terjadi
Jauh di dasar hati kamu masih kekasihku...
hatiku memang luar biasa kepadamu..
Meski patah berkeping-keping..
Hati itu tak pernah berhenti..
Di setiap kepingan itu
Selalu mencari keberadaanmu..
juga  mencabik hatiku
Hingga air mata ini kembali mengalir..
Mengingatmu lagi..
Meski tak separah waktu itu..

Di kedatanganmu...
Masih mungkinkah aku menggapai indahmu..
Atau
Kehadiranmu hanya menemaniku
Dengan Huruf-huruf yang berjarak...
Membentuk bait mengurai rindu
Pada Kerinduanku yang selalu mengajakku bercengkrama.
Ketika  lidahku tak lagi kau dengar
Dengan tulisan  aku berbahasa padamu
yang dulu menjadi warna hidupku..
Warna indah  duniaku...
Menjadi puisi terindahku
Untukmu..
Untuk hatiku..
Untuk rindu  terlarangku..
...
kapan lagi kutulis untukmu
tulisan tulisan indahku yang dulu
warna warnai dunia
puisi terindahku hanya untuk mu
mungkinkah kaukan kembali lagi
menemaniku menulis lagi
.....
http://youtu.be/Ee03yDNlm1k
...
Suhawan tridoyo
Gambar pixabay

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun