Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jagalah Lisanmu: Kisah Si Anak Nakal Menjadi Imam Besar Masjidil Haram

10 Juni 2023   12:06 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:11 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Biasa setiap habis sarapan, penulis tidak langsung beranjak dari meja makan. Hari ini menulis agak siang, karena baru saja selesai menjemur badan.

Sambil sarapan biasa ditemani smartphone.  Biasa suka membuka Tik-Tok yang bersuara sehingga penulis sambil makan bisa mendengar apa yang diberitakan tanpa harus melihat layar smartphone.

Kebetulan hari ini mendengarkan ceramah ustaz Adi Hidayat. Penulis mencoba mendengarkan dan memahami ceramah ustaz Adi Hidayat. Biasa untuk sampai paham, penulis harus mengulang berkali-kali,  maklum umur sudah uzur.

Begini ceritanya, suatu hari ada seorang ibu sedang menghidangkan makanan untuk teman-teman suaminya. Hidangan pun sudah hidangkan. Tiba-tiba ada anak kecil berumur sekitar 5 tahun datang menghampiri hidangan sambil membawa pasir.

Tanpa sepengetahuan ibunya, anak kecil itu menabur pasir ke seluruh hidangan sambil berteriak memangil ibunya. "Umi....umi...umi...." Ibunya yang sedang di dapur melihat apa yang dilakukan anaknya. Sontak saja ibunya lari sambil berujar.
"Aduuuuuh, anakku pergi kamu ke Masjidil Haram, agar jadi imam kamu di sana."
Anak kecil itu pun lari keluar rumah meninggalkan ibunya.

Ada yang menarik dari perkataan seorang ibu dari anak kecil itu. Dalam kondisi agak kesal atas apa yang dilakukan anaknya, ibu itu tetap mengucapkan kata-kata positif kepada anak-anaknya.

Mau tahu tidak pembaca apa yang terjadi? Pasti sudah tahu ya, dari judul di atas. Biarlah penulis kasih tahu sekali lagi untuk mempertegas. Ternyata anak kecil yang nakal itu setelah dewasa ia benar-benar menjadi imam besar Masjidil Haram. Mau tahu siapa beliau? Beliau adalah Abdurrahman As-Sudais.

Kisah di atas tentang berhati-hati dalam berucap kepada anak, dapat kita jadikan sebagai pembelajaran dalam mendidik anak.

Berkatalah dengan bahasa yang baik-baik saja kepada anak, sekalipun anak dalam kondisi yang kita tidak inginkan, terutama bagi seorang ibu, karena perkataan ibu adalah doa. Sebagai mana  Rasulullah bersabda:

"Tiga doa orang yang pasti diijabah, yaitu; doanya orang yang terdzalimi, musafir (sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat), dan doanya seorang ibu kepada anaknya". (HR Imam Tirmidzi No 1905).

Kesal itu wajar, hal itu manusiawi. Tapi, tidak usah diucapkan. Tahan emosi, redahkan sambil ucapkan istighfar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun