Cing Ato
Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, desainer, pegiat literasi, teacher MTs N 5 Jakarta.
Sejak GBS Menyerangku, dunia seperti gelap tak bercahaya. Mimpi - mimpiku satu-persatu terkuburkan. Gerakku terbatas, tidak banyak aktivitas yang bisa kulakukan. Hidupku penuh ketergantungan dengan orang lain.Â
Keseharianku tidak jauh dari ruang UKS dan ruang laboratorium IPA. Maklum karena sebagai penyintas GBS yang masih dalam keterbatasan (disabilitas) masih duduk di kursi roda. Jadi tidak bisa mengajar pada tempat semestinya. Maklum, ruang kelas hampir semua berada di lantai dua dan tiga.
Ada si ruang yang bisa kutempati untuk mengajar, karena aku bukan prioritas, tidak terlalu dipikirkan. Ya, sudah aku nikmati saja walau pada dasarnya hati kurang menerima.Â
Aku bukan siapa-siapa. Pernah meminta sesuatu yang sangat vital beberapa kali, tapi harus menunggu cukup lama, sementara aku butuh secepatnya. Mungkin, anggaran sekolah belum ada.
Aku bukan tipe orang yang gampang menyerah. Aku harus berpikir cepat dan mencari solusinya. Aku browsing di internet, aku dapatkan beberapa model lalu aku pelajari. Lalu aku pinta bantuan saudara untuk mengerjakannya.
 Aku sengaja share ke group WhatsApp agar yang berwenang melihatnya. Betul saja baru beberapa pekan aku gunakan. Eh, pekan berikutnya sudah dibuatkan. Alhamdulillah...!
Walau sebagai guru disabilitas kewajiban sebagai guru tetap kupenuhi sebagai mana teman-teman guru yang lainnya. Aku tak bedanya dengan teman-teman, masuk dan pulang sesuai waktu yang sudah ditentukan. Tidak ada waktu dispensasi, kecuali pada waktu satu semester awal sebagai percobaan, karena masih kondisi labil.