4
Jadi, sarat ingat itu jika kita pernah bertemu dengan yang kita (kelak dan seterusnya selalu dapat) ingat? Bagaimana kita bisa ingat jika ketemu saja tidak, walau sekali atau sepintas? Bila sudah pernah bertemu, tapi suatu saat terlupa entah karena apa, akan lebih mudah teringat atau mengingat kembali dengan berbagai metode dan dengan menggunakan alat deteksi (keilmuan) yang tepat. Beda dengan tidak tahu sama sekali tapi mengaku tahu, maka ketika seseorang datang kepadamu membawa barang sesuatu, kaupun tak akan spontan mengenali barang sesuatu itu sesuai dengan kesaksian dan pemahamanmu bahwa itulah yang dinamai ini atau itu. Benar?
Boleh direnung, adakah sebuah nama turunan (derivat), nama asing, nama seremeh apapun, nama yang berakar dari latar bahasa / bangsa manapun, atau nama imajiner yang tak akan mungkin kau jumpa wujud, sifat, dan perbuatan yang dimaksud (dikandung) nama yang pernah kau sebut? Mungkin saja kita sudah ketemu, namun mengapa bisa lupa, tak teringat, bahkan sepertinya tak perlu mengingat apa atau sesuatu dengan nama tertentu.
Sementara, bagi pembaca yang setuju setiap nama pasti ada si empunya nama. Baiklah. Kalau begitu, manakah wujud, sifat, dan perbuatan yang nyata dan asli dari istilah atau iktikat 'soempah pemoeda', kebijaksaan, kedaulatan rakyat?