Meskipun potensi keuangan syariah berkelanjutan sangat besar, tantangan utama masih ada. Dr. Siti Ma’rifah, Ketua Dewan Eksekutif Harian Dewan Syariah Nasional MUI, menekankan pentingnya membangun landasan syariah yang kokoh untuk keuangan berkelanjutan.Â
Tantangan termasuk mempertahankan keberlanjutan di masa depan, meningkatkan literasi keuangan syariah, dan mengatasi keterbatasan regulasi serta infrastruktur.Â
Dr. Risna Triandhari dari PEBS FEB UI menambahkan, strategi yang diperlukan mencakup penguatan regulasi, insentif, inovasi, serta peningkatan kolaborasi dan literasi keuangan berkelanjutan.
Ekonomi Islam Halalan-Thayyiban menawarkan pendekatan yang holistik dan beretika untuk mencapai keberlanjutan.Â
Dengan memadukan prinsip-prinsip Islam dan nilai-nilai keberlanjutan, keuangan syariah berkelanjutan dapat menjadi alat yang efektif untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan kerusakan lingkungan.Â
Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, ulama, dan masyarakat sipil.Â
Regulasi yang kuat, inovasi produk keuangan, dan peningkatan literasi keuangan syariah adalah kunci untuk memastikan bahwa ekonomi Islam Halalan-Thayyiban dapat berkontribusi secara signifikan dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil.[]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI