Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Pensiunan dan Sebuah Ajakan: Ayo, Menulis

28 Oktober 2020   13:47 Diperbarui: 30 Oktober 2020   01:09 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pensiunan dan hobi menulis. (sumber: unsplash.com/@diskander)

Nah, mengapa kita tidak juga menjadi produser konten media, termasuk tulisan? Mengapa belum terpikir, betapa menulis di media sosial sangat menyenangkan: tidak ada tekanan waktu maupun kualiatas/kuantitas tertentu, tidak ada tuntutan memenuhi standar professional tertentu, dan relatif bebas. Relatif, tentu dengan mengingat batasan seperti yang tertera dalam UU ITE.

Untuk penulis peristiwa, kita perlu ingin tahu lebih banyak. Istilah sekarang, bikin diri ini agak 'kepo'. Ya, ingin tahu mengenai apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimananya.

Serba ringkas dan cepat harus dicari jawab atas pertanyaan itu. Mungkin dari orang-orang di seputar kejadian. Setidaknya dari tanda-tanda kejadian, bekas-bekas dan sisa barang yang ditinggalkan, tulisan, atau apapun yang mampu "berbicara" meski ala kadarnya.

Untuk tambahan wawasan, media sosial merupakan situs atau layanan daring (online). Penggunanya kebanyakan sebagai konsumen, tetapi tak sedikit yang mampu sekaligus sebagai produsen. Yaitu partisipasi membuat, mengomentari, dan menyebarkan beragam konten dalam format: teks, gambar, audio, atau video.

*

Kompasiana, Norma

Khusus untuk pensiunan, rasanya tidak ada lagi yang harus dikejar. Sesuatu yang bersifat duniawi (gaji, promosi jabatan/karier, prestasi, dan gelar akademik) rasanya sudah menjadi masa lalu untuk terus dikejar dan diperjuangkan mati-matian. Kini saatnya mengejar hal lain yang mungkin selama ini kita abai dan kurang cermat melaksanakannya: keakhiratan.

Dan menulis untuk sesuatu yang baik, demi kebaikan, guna berbagi tip kemaslahatan, menjadi sangat penting untuk dilakukan. Itu bukan berarti mengurangi harus mengurangi kegiatan lain yang sudah lebih dahulu dibiasakan.

Mungkin hari-hari tertentu dalam satu minggu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berolahraga, bersosialisasi dengan tetangga dan teman. Hari-hari lain menengok ke rumah anak dan cucu dan menyalurkan hobi yang menyenangkan. Jangan lupa prioritaskan beramal-ibadah pula. Nah, sekarang tambah satu kegiatan lagi: menulis.

Ada sebuah ungkapan menarik kaitan antara pensiunan dengan kegiatan menulis. Seperti ditulis Rita Kunrat (Seorang Ibu yang senang menulis). Katanya: "Menulis itu wisata hati. Cocok untuk pensiunan."

Setahun setelah pensiun, yaitu awal tahun 2014, saya menemukan platform Kompasiana. Dengan dibantu seorang keponakan dalam hal daftar keanggotaan sebagai penulis, saya coba-coba menulis di sana. Meski tidak terlalu produktif, dan kualitas tulisan pun sekadarnya, saya bertahan menulis di Kompasiana sampai sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun