Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Tiga Sekawan yang Saling Berangkulan

17 September 2020   16:44 Diperbarui: 17 September 2020   16:55 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tiga sekawan tampak kepala belakang - sumber: fb john heryzal

Sudah banyak dikupas orang, aktivitas tertawa itu (dalam kadar dan hal-hal tertentu) baik dan menyehatkan. Tertawa secukupnya saja, tidak sampai terbahak-bahak. Tidak sampai melukai perasaan orang yang menjadi obyek tertawaan.

Menurut Gus Baha (seorang ulama terkenal), salah satu hiburan para kyai (tokoh agama) di pondok-pondok pesantren yaitu tertawa mengenai hal-hal di seputar kehidupan mereka. Itu sebabnya mereka suka mengoleksi humor. Tentu saja humor yang terkait dengan kehidupan santri dan pesantren, rumah-tangga para kyai-nyai, serta materi-materi pengajian. Dalam kaitan ini Gus Dur (sebagai budayawan, tokoh ulama, maupun presiden) merupakan contoh konkrit.

Tertawa itu sehat dan membuat sehat. Alasannya sederhana. Pada saat orang tertawa semua hal terasa baik-baik saja. Tidak ada masalah yang perlu dirisaukan benar, tidak ada kesusahan dan kesulitan harus disedihkan. Yang ada semata hati senang, jiwa merdeka, dan tidak ada yang disembunyikan maupun  dikhawatirkan.

Itulah yang penulis pikirkan saat melihat sebuah foto unik, aneh, dan tentu lucu (gambar di atas). Itu foto seorang teman lama, namanya Pak John Heryzal. Ia berdinas pada beberapa kota di luar provinsi kelahirannya (Sumbar). Memasuki masa pensiun, ia pulang ke kampung halamannya. Begitupun kontak silaturahim dengan teman sesama pensiunan tak terputus.

Seminggu lalu Pak John mengunggah gambar tiga serangkai itu di Facebook. Di sana selain Pak John, ada Mas Hari Sutanto dan Uda Hasanuddin. Caption yang disertakannya: "Biar berbeda suku tapi cukuran rambut sama".

Foto yang memperlihatkan tiga butir kepala tampak belakang itu terasa unik. Duduk berdempetan (sebelum pandemi virus corona), saling peluk, tampak asyik menyimak acara di panggung. Tambahan lagi, mereka kompak berkemeja motif batik dan (kompak pula) botak. Kata lain: polos, plontos, gundul, ludes. Motif kemeja batik mereka boleh berbeda, tetapi gaya cukuran di kepala sama. Pak John memberi caption: "Biar berbeda suku, tapi cukuran rambut sama".

Nah, coba cermati gambarnya. Sekadar beda cukuran, alias guntingan rambut. Mungkin juga beda isi dompet, dan isi kepala.

*

Lucu? Tergantung! Sangat tergantung pada sudut pandang dan suasana hati kita saat melihatnya. Bila kita termasuk orang yang suka bergaul dan tidak mudah tersinggung (apalagi marah) maka syaraf lucu kita pasti tergelitik.

Tanpa bermaksud mem-bully, apalagi menghina, itulah foto alamiah yang dibuat dengan penuh keikhlasan. Hanya orang-orang yang merasa diri sempurna (secara fisik maupun mental) yang akan dengan mudah (dan sering tanpa sadar) menyebut-nyebut kekurangan orang lain sebagai candaan. Mudah-mudahan spontanitas fotografer mengabadikan moment tersebut tidak dengan maksud buruk itu.

Menurut penulis, fotografer punya kreativitas memadai lalu meminta izin ketiga orang tersebut untuk dijadikan obyek bidikannya. Perhitungan penulis begini: Pertama, si fotografer berjiwa humor. Perlu sedikit penataan dan pengaturan. Bukan sebuah kebetulan. Terutama dua lelaki di kiri-kanan yang harus merangkul si lelaki di tengah. Terasa akrab, tak berjarak. Fotografer harus minta izin dulu kepada ketiga obyek bidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun