Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Surat untuk Mereka yang Lupa

4 Juni 2019   21:39 Diperbarui: 4 Juni 2019   21:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hoaks itu racun/jawapos.com

Itu contoh buruk yang pasnts untuk dikutuk. Tapi tak mungkin kulakukan, karena itu cara Allah untuk menunjukkan bahwa kekejian sering terjadi bukan dari orang lain, tetapi dari diri sendiri.

*

Kekejian kedua diperlihatkan oleh para penyebar hoaks, alias berita bohong. Mereka sama dengan para pelaku bom bunuh diri, merasa tidak peduli, tidak bersalah, dan masa bodoh.

Apakah ini peristiwa lupa yang lain? Lupa diri, setengah mabuk, atau jangan-jangan memang menjadi kurang waras? Para penyebar hoaks merupakan orang-orang yang sadar betul bahwa berita yang disebarkannya palsu, bohong dan racun. Tapi dengan sengaja menyearluaskannya agar orang lain sakit, mabuk seperti dirinya, bahkan mati --seperti si pelaku bom bunuh diri-.

Berita media menyebutkan: Polisi menangkap pria bernama Fitriadin, diduga sebagai pelaku penyebaran hoaks penyerangan Masjid di Petamburan, Jakarta Barat.

Penyidik Sub Direktorat Dua unit III Dittipidsiber Bareskrim menangkap Fitriadin pada Kamis (30/05/2019) sekitar jam 12.30 Wib di pintu tol keluar di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

"Dari hasil interogasi sementara, pelaku memposting foto masjid tersebut bukanlah foto masjid yang ada di Indonesia melainkan foto masjid yang ada di negara Sri Langka," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo.

Luar biasa bejat kelakukan Fitriadin, gara-gara menjadi pendukung salah satu paslon presiden dan wakil presiden. Dia emosi terhadap rusuh pada sejumlayh kawsan di Jakarta tanggal 21-22 Mei lalu.

Dipastikan ia terprovokasi oleh berita-berita yang sudsah diputar-balikkan sedemikian srupa, sehingga bahkan para perusuh mendapatkan simpati, sedangkan par penjaga keamanan --TNI dan Polri- dihujat sebagai penyebab banyaknya korban tewas dan luka-luka.

Selengkapnya media menulit: Fitriadin menyebarkan video tersebut melalui akun Facebook Adi Bima yang dikelolanya. Menurutnya, tindak pidana yang dilakukan tersangka adalah menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA. krjogja.com

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun