Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bikin Reportase Video dan Berburu Kudapan Berbuka

12 Mei 2019   21:55 Diperbarui: 12 Mei 2019   21:59 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara lain, si pembuat video sekaligus melakukan reportase. Pada saat gambar diambil si pengambil gambar (juru kamera) memberi keterangan dan komentar singkat-padat-jelas, agar reportase hidup, berbobot dan informatif.

Agar nilai informasi cukup memadai (tidak terlalu umum, dan tidak terkesan asal-asalan) sangat baik bila ada riset kecil-kecilan lebih dahulu. Minimal dikondisikan dulu (termasuk dengan sosok/tokoh yang hendak diajak ngobrol/berbincang). Katakan itu sebagai 'gladi resik'. Tentu bila waktu dan kesempatan memungkinan. Bila tidak pun tidak mengapa, semua dilakkukan spontan dan natural.

Dengan pengamatan sekilas kita dapat segera diambil gambar, akan dimulai dari mana, focus pada sosok siapa, kegiatan apa yang sedang dilakukannya, kemudian ajukan pertanyaan. Kamera digerakkan mencari obyek dengan angle terbaik. Pergerakan kamera dilakukan dengan perlahan. Diperbanyak gambar yang statis, bagus bila tripod.

Maka jadilah vlogger atau jurnalis warga yang penuh kreasi lebih. Tidaki sekadar bermain-main, dan tidak serius.

*

Nah, sekarang kita mereka-reka makanan atau minuman apa yang hendak kita buru. Yang favorit seperti apa? Selera orang berbeda-beda. Tiap daerah punya makanan khas berbeda. Mungkin bahan dan cara pembuatannya sama, tetapi pasti aroma-rasa dan penampakannya berbeda.

Di Manado (sebagai sampel) kita bisa memilih kombinasi antara goreng pisang kipas/goroho dengan es kacang brenebon (kacang merah). Bisa juga memilih binte biluhuta (jagung kuah) lengkap dengan daging ikan cakalang, papaya tono (asinan/rujak cuka papaya), tinutuan (bubur Manado, aneka bahan direbus dan dicampur jadi satu, ditambah sayur mayur ketika hendak dihidangkan panas-panas).

Kurang menarik tentu bila aneka makanan itu langsung tersaji begitu saja. Karena itu perlu proses pembuatan, meski tidak terlalu lengkap. Tentukan sejak awal perkiraan durasi video yang hendak dibuat.

Di tepi pantai pada sisi jalan pinggiran kota Manado (kawasan Malalayang dan sekitarnya) terdapat warung-warung yang tertata rapi. Di sana tersedia aneka makanan khas. Kita bisa pula melihat langsung proses pembuatannya. Untuk goreng pisang terdapat tandan-tandan pisang yang terpajang. Proses pengambilan gambar bisa dimulai dari mengupas pisang, mengiris, lalu membuat adonan untujk kulit pisang. Sebelumnya dibuat diambil gambar pembuatan sambal khas setempat, yaitu sambal ikan roa, untuk cocolannya. Jangan lupa suasana lalu-lintas maupun pantai sebagai latar-belakang gambar.

Sambil memandang keindahan laut jelang sunset (di kejauhan sana menyembul Gunung Manado Tua dari permukaan laut) alangkah nyaman dan nikmat duduk di pinggir pantai  untuk berbuka.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun