Mohon tunggu...
sugita
sugita Mohon Tunggu... Guru - Menulis merupakan bagian hidup

Menulis untuk bahagia

Selanjutnya

Tutup

Nature

China Krisis Energi, Bagaimana Dampaknya bagi Indonesia?

20 Oktober 2021   16:00 Diperbarui: 22 Oktober 2021   12:31 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: headtopics.com

Naiknya harga batubara  dunia dan adanya bencana banjir di Shanxi penghasil batubara  di negara Tirai Bambu  kian menjepit karena kekurangan bahan bakar energi sebanyak 70 % Sehingga pasokan listrik berkurang ke area-area  Industri akibatnya byar pet di beberapa wilayah di RRC .    

Faktor lain juga dipegaruhi karena permintaan listrik meningkat dari kawasan industri sehingga listrik sering kekurangan pasokan  dan juga datangnya musim dingin sehingga kebutuhan listrik penduduk juga makin meningkat.

Akibat jangka panjangnya juga membahayakan bagi perekonomian negara tersebut ,karena berpengaruh langsung terhadap proses produksi industri yang memungkinkan ekpor dari negara tersebut makin berkurang .

Pada hal hasil produksi negara tersebut sudah menguasai pangsa pasar dunia ,karena harganya yang lebih terjangkau  dibanding produk dari negara maju lainnya seperti Jepang , Korea selatan maupun Taiwan. 

Apalagi jika dibanding dengan barang produksi Amerika serikat dan negara -negara di Eropa jelas jauh lebih murah produk dari negara tirai bambu.

Konsekuensinya akan terjadi inflasi harga tingkat dunia pada produk -produk tertentu jika kebutuhan energy tidak segera teratasi di RRC tersebut atau  dengan energy alternative lainnya. 

Namun disisi lain produk -produk dari negara berkembang  berpeluang mampu mensubtitusi barang produk dari Cina ijka memiliki kualitas yang memadai.

Kondisi tersebut bisa dimanfaatkan negara berkembang seperti Indonesia untuk meningkatkan ekport barang- barang hasil industry seperti elektronik , alat -alat listrik ,makanan siap saji dan hasil industry lainnya memanfaatkan peluang negara maju yang mengurangi produksinya akibat krisis listrik yang mendera negara tersebut.

Disisi lain juga perlu hati -hati karena banyak bahan baku  yang diproduksi negara maju seperti RRC juga terdampak adanya krisis listrik sehingga harganya juga ikut naik.

Selain itu kondisi ini juga merupakan peringatan bagi negara -negara berkembang perlunya mempersiapkan diri agar mampu memproduksi sendiri bahan baku industri jika terjadi peristiwa seperti ini lagi tidak  kebingungan untuk import bahan baku industri.

Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu kesiap siagaan dalam beberapa hal untuk menjaga kemungkinan adanya krisis energi yang mungkin bisa berpengaruh terhadap perekonomian . Maka Kiat Arah pembanguan  harus tertuju pada ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun