DEPOK. Setelah hampir 3 minggu tidak berolahraga pagi, badan ini  terasa pegal-pegal, mengantuk,  dan kepala agak pusing.
Ringkasnya tanpa olahraga pagi kesehatanku menjadi menurun.
Pagi kemarin dan hari ini sekitar pukul 07.00 wib, dengan makan pagi terlebih dahulu, saya melakukan kembali olahraga pagi kegemaranku, sebuah olahraga pagi yang sangat sederhana saja, berkeliling kompleks perumahan minimal sekitar 60 menit dengan target minimal 5 ribu langkah atau sekitar 3 kilometer.
Alhamdulillah, target waktu dan jarak kembali tercapai, ini menggambarkan bahwa kesehatanku tetap oke, mampu melaksanakan olahraga pagi sebagaimana jarak dan waktu yang sudah berjalan bertahun-tahun selama ini.
Menariknya, olahraga pagi dalam dua kali terakhir ini terasa istimewa, karena saya tidak sendirian, saya di dampingi oleh istri tercinta.
Olahraga pagi bersama istri tidak lagi sunyi, tetapi diwarnai pembicaraan yang hangat sepanjang perjalanan.
Hasil yang didapat dari olahraga pagi kali ini juga istimewa, tidak hanya sehat jasmani sebagai hasil langsung bergeraknya fisik tubuh, tetapi juga sehat rohani, berupa semakin harmonisnya hubungan suami istri, sebagai hasil jalinan komunikasi selama olahraga pagi.
Setelah olahraga pagi usai, kami berdua memasuki rumah dengan tubuh sama-sama berkeringat, maka segelas minuman hangat sangat menyenangkan untuk melepas dahaga.
Saya minum teh hangat sambil membaca berita media sosial dari handphone, sedangkan istri mengerjakan pekerjaan kecil yang memang tidak pernah habisnya di rumah, seperti memasukkan pakaian yang baru disetrika ke lemari, atau merapikan tumpukan berkas pekerjaan di meja dan di rak buku.
Setelah itu, seperti biasanya, saya tidak langsung mandi, tetapi hanya mengganti pakaian atas yang berkeringat dengan pakaian yang kering, berupa kaos oblong, lalu berbaring di ranjang untuk tidur sekitar 15 hingga 30 menit.
Sementara itu, istri saya meneruskan kesibukannya dari kamar ke ruang keluarga untuk menonton siaran televisi sambil tiduran hingga betul-betul tertidur.
