Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Corona, Indonesia Saja Terserah Apalagi Brebes

26 Mei 2020   05:51 Diperbarui: 26 Mei 2020   06:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak awal maret kondisi kesehatan diserang covid-19 sejak saat itu pula protokol normal baru secara masif dijalankan.

Lamanya kondisi ketidakpastian seiring diberlakukannya sejumlah aturan dikota besar seperti jakarta dan wilayah lainnya. PSBB mengharuskan warga berdiam dirumah bekerja dirumah beribadah dirumah dalam beberapa hari imbauan itu efektif bagi sebagian kalangan masyarakat menengah ke atas.

Mereka bisa berdiam dirumah karena kebanyakan mereka adalah para pegawai dan karyawan perusahaan yang berkedudukan. Berbeda dengan mereka yang bernasib sebagai buruh, pedagang dan pekerja non formal lainnya dimana penghasilan mereka bergantung dari omset dan gaji buruh sementara banyak buruh yang dirumahkan tidak sedikit pula terkena PHK.

Dua tiga hari imbauan belum begitu terasa bagi mereka, namun lama lama kebingungan juga seiring terus bertambahnya kasus terkonfirmasi hal ini memaksa pemerintah memperketat aturan mulai dari larangan mudik dan berjualan bagi para pedagang kalaupun terpaksa berjualan omset mereka terjun kedasar palung lantaran tidak ada lagi warga kota keluar membeli makanan atau jajan sembarangan diluar.

Dalam kondisi ini mereka harus mengambil keputusan apa, dilarang mudik namun tidak ada penghasilan pula sungguh kondisi yang menyesakkan dada, tak lama ada pernyataan dari presiden bahwa mudik dilarang beda dengan pulang kampung yang diperbolehkan kala itu.

Brebes daerah paling bandel 

Setelah berlakunya larangan mudik, ternyata memicu warga perantau berduyun duyun memilih pulang kampung. Dari awal mula banyaknya pemudik kasus terkonfirmasi covid-19 disejumlah daerah di jawa tengah terus naik hal ini memaksa gubernur jawa tengah Ganjar Pranowo gencar melakukan live streaming menghimbau serta melaporkan kondisi terkini kondisi jawa tengah.

Sekian banyaknya pemudik dan brebes paling banyak jumlah warganya yang pulang kampung dari banyaknya pemudik dan sejak maret virus corona mewabah brebes satu satunya daerah dijawa tengah yang belu terpapar. hal ini yang kemudian banyak spekulasi bermunculan ada anggapan bahwa brebes bebas corona sampai banyak media menyorot bahkan warga daerah tetangga hingga para tenaga kesehatan desa ikut membidik dan penasaran masa iya brebes masih zona hijau sementara daerah lain sudah merah. 

Puncaknya adalah ketika diberitakan ada sejumlah warga brebes yang menghadiri ijtima ulama di goa sulawesi selatan yaitu 22 orang yang berasal dari daerah brebes selatan yaitu kecamatan bantarkawung, diduga terpapar kesemuanya lantas diisolasi di islamic centre brebes guna memastikan kondisi mereka setelah sebelumnya dilakukan rapid test di RSU Bumiayu dan dilanjutkan test swab. pada tanggal 25 april setelah rilis hasil tes, tepatnya 20 hari sejak pelaksanaan test pertama ke 22 orang dinyatakan positif.

sontak, kejadian ini memupus semua anggapan bahwa brebes bebas corona. Bupati secara resmi umumkan lewat teleconference di gedung  OR Sekda Kabupten Brebes.

maka dengan kondisi ini Brebes mengambil kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) sama halnya dengan PSBB di Jakarta dan Jawa Barat ini beda istilah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun