Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kenapa Bandeng Dibakar Lumpur? Ini Sejarahnya

14 Maret 2020   20:58 Diperbarui: 14 Maret 2020   20:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konon apa yang populer bandeng lumpur saat ini, di Desa Randusanga kulon hal itu sudah dilakukan masyarakat sejak dulu. Ujar Waryoko pemilik Rumah Makan Bang Jarot saat ditemui tim Kompasianer Mbolang dipelataran Rumah Makan Bang Jarot pada sabtu, (14/03/2020). 

Bandeng lumpur sejarahnya ketika para petani tambak sedang bekerja, mereka sengaja membakar bandeng dengan dibalut lumpur itu dilakukan agar bandeng tidak cepat matang alias sambil nunggu istirahat saat bekerja. bandeng dibakar, hingga pada saat istirahat tiba bandeng bakar matang dan siap disantap. 

Bandeng lumpur kini viral lantaran masyarakat diluar sana menganggap hal ini inovasi baru, jelas membuat penasaran para pecinta kuliner bagaimana rasa bandeng bakar lumpur. Bandeng yang proses bakarnya dibalut lumpur sebelum dibakar bandeng dicuci bersih kemudian siapkan lumpur dengan kadar air 30 persen.

Lumpur jangan terlalu encer karena susah dibalutkan, pastikan lumpur lembek kenyal jadi saat dibalutkan ikang tertutup sempurna.

Bandeng yang sudah dibalut lumpur kemudian bakar di perapian proses bakar ini butuh waktu sedikit lama pasalnya kondisi lumpur masih benar-benar basah.

Hasil pembakaran bandeng dengan lumpur memang beda tingkat kematangan bandeng merata ini karena panas hantaran dari balutan lumpur, bandeng juga tidak gosong dan terlihat lebih bersih.

Itulah inovasi, tidak butuh ilmu pakem. sebuah kebiasaan yang dilakukan tetapi dengan ide dan cara yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun