Mohon tunggu...
Sugeng Klinsman
Sugeng Klinsman Mohon Tunggu... profesional -

Melamar mimpi yang tertunda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesan Perdamaian dari Kursi Roda

22 Desember 2011   09:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:54 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterbatasan fisik, tak mengurungkan niat Simon Sindoro berkeliling Indonesia menggunakan kursi roda miliknya. Pria asal Jember Jawa Timur ini sejak 2009 lalu sudah melakukannya, bertemankan kursi roda hijau yang sudah usang.

Sudah tujuh provinsi dia datangi, untuk Kalimantan saja semua provinsi sudah dilalui kakek dua cucu ini. Kursi roda warna hijau itulah yang menemaninya berkeliling dari tempat satu ketempat lainnya. Tanpa bantuan siapa pun bapak empat anak ini bertekad bisa mengelilingi Indonesia. Satu hal yang dibawanya adalah menyampaikan pesan perdamaian kepunjuru pelosok negeri. Baginya pesan perdamaian adalah hal mutlak ditengah carut marut kondisi bangsa saat ini.

Setiap tempat yang dia singgahi, selalu menghabiskan waktu hingga setengah bulan. Baginya kecacatan yang dimiliki bukan halangan mencapaikan pesan perdamaian. Penganut ajaran Khatolik ini selalu menggunakan Gereja sebagai tempat singgah dan menetap sementara waktu. “Tuhan memberikan pentunjuk kepada saya agar membuat perjalanan menyapaikan perdamaian ini,”tegasnya.

Guna memudahkan perjalanannya, dia sedikit merenovasi kursi rodanya, dengan sedikit perubahan tersebut membuat dia nyaman, bahkan beberapa perlengkapan selama perjalanan tersusun rapi di kursi roda tersebut. Pria yang cacat karena kecelakaan 13 tahun lalu mengungkapkan setiap melakukan perjalanan selalu menyempatkan diri bertemu dengan kepala daerah atau pun ketua DPRD setempat untuk menyampaikan pesan perdamaian itu.

Satu hal yang ditekannya adalah, tidak ingin membuat orang lain susah karenanya. Dia pun setiap perjalanan selalu menuju Gereja karena menurutnya Tuhan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi umatnya.

Untuk tahun ini dia tidak merayakan natal bersama keluarga, dia mengaku akan merayakan natal di Singkawang bersama jamaat geraja lainnya. Baginya pesan perdamaian itu penting agar tidak ada lagi konflik-konflik yang terjadi di negara ini. Dan saat natal itulah sebagai momentum tepat menyampaikan pesan tersebut kepada seluruh umat.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun