Mohon tunggu...
Sufyan Rendi_PWK_UNEJ
Sufyan Rendi_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Seorang mahasiswa yang belajar menjadi pesaing yang kuat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kurangnya Fasilitas Utama di Perumahan

4 Oktober 2022   01:18 Diperbarui: 4 Oktober 2022   01:31 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ya, masih banyak sekali perumahan perumahan yang membuang sisa sisa produksi dan konsumsi atau sampah ke sungai atau apapun itu, terutama perumahan perumahan yang masih terletak di bagian pinggiran kota atau sub urban. Tidak hanya itu, kerap  kali warga selalu memiliki bad habbit yaitu mencampur semua sampah menjadi satu. 

Ya memang tidak salah namun apakah tidak lebih baik jika sampah organic dan non organic di pisah?. Tidak sampai situ, jika dilihat dari sudut pandang warga warga yang tinggal di perumahan perumahan mungkin mereka sudah terbesit pikiran untuk memisah sampah organic dengan non organic, tetapi dari pihak developer atau pembangun perumahan tidak menyediakan fasilitas tempat sampah tersebut. Harusnya pihak developer atau pembangun perumahan bisa mempertimbangkan hal hal kecil tersebut. Mungkin dengan adanya fasilitas fasilitas yang sudah saya sebutkan di atas, pemukiman pemukiman di Kabupaten Jember bisa sedikit lebih bersih dari sekarang.

Lalu yang terakhir dilihat dari aspek tanah atau lahan tiap rumah yang di bangun. Berbicara tentang tanah atau lahan, pada artikel saya sebelumnya saya sudah menulis tentang tanah atau lahan ini dengan judul Pembangunan Vertikal Kabupaten Jember. Namun kali ini saya akan membahas lebih spesifik lagi karena berhubungan saya akan menjadi seorang planner. Jadi yang saya maksud lebih spesifik adalah lahan yang di gunakan untuk membangun model rumah tersebut. 

Jadi menurut yang saya pelajari di Perencanaan Wilayah dan Kota pada mata kuliah Dasar Perencanaan dan Perancangan, lahan yang di gunakan untuk membangun rumah 10% dari lahan tersebut harus di isi dengan lahan hijau atau tanaman tanaman. Sedangkan masih banyak perumahan perumahan di Kabupaten Jember yang masih menggunakan 100% lahan atau tanah yang di bangun untuk rumah digunakan semua dan tidak menyisakan 10% nya untuk lahan hijau. Hal seperti ini lah yang membuat perumahan perumahan di Kabupaten Jember terlihat kurang asri dan kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTG) di perumahan perumahan yang di bangun di Kabupaten Jember yang membuat banyaknya pencemaran udara atau polusi udara. Lalu ada baiknya jika setiap blok blok perumahan memiliki 10% Ruang Terbuka Hijau (RTG) yang multifungsional. Mungkin bisa lapangan atau taman dengan fasilitas yang tidak terlalu bervariasi agar tetap menjaga ke asri an dari taman itu sendiri.

Masih banyak lagi contoh contoh yang bisa menjadi bahan evaluasi untuk para developer developer atau pihak pembangun perumahan yang mungkin bisa di pertimbangkan kedepannya demi kebaikan, keamanan, kesejahteraan kita bersama. Mungkin beberapa paragraf paragraf saya yang sudah saya tulis bisa menjadi bahan pertimbangan dan salah satu kritik atau saran yang bisa di diskusikan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun