Mohon tunggu...
Hts. S.
Hts. S. Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Tak bisa peluk ayahmu? Peluk saja anakmu!" Hts S., kompasianer abal-abal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

2 Makhluk Misterius dalam Mitologi Batak: Homang dan Sigulambak

28 Agustus 2014   17:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:17 2390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2 Makhluk Misterius dalam Mitologi Batak: Homang dan Sigulambak

Hari itu Selasa, seperti biasa merupakan hari pekan (pasar) di kampungku. Karena penduduk kampung sedang maronan (berjualan dan/atau belanja) ke pasar, suasana di kampung kerap menjadi sepi, senyap. Siang bolong, di musim kemarau menjadi lengang, hanya sesekali terdengar pekik elang hulis-hulis di langit yang biru. Di sawah dan ladang, sama suasananya sepi.

Diceritakan, suatu sore di hari Selasa, penduduk kampungku dilanda kehebohan. Seorang anak kelas 2 SD, sebut saja namanya Jannus (bukan nama sebenarnya), hilang tak berbekas. Padahal tadi siang, menurut ibunya masih ada ditinggal waktu mau pergi maronan. Perlu 2 hari 2 malam, menggunakan obor dan lampu petromax strongking, menelusuri semak-semak, porlak - hutan-hutan kampung, solot-solot – tebing-tebing curam nan sempit untuk mencari si anak. Semua sumber daya kampung dikerahkan termasuk murid-murid sekolah dari 2 SD di kampungku. Tentu juga datu – namarbinoto – dukun – orang pintar dilibatkan.

Si anak ditemukan di semak-semak di dalam solot-solot sedang bengong. Bajunya compang-camping. Penemuan itu membuat penduduk kampung lega, terutama kedua orang tuanya dan abang-abangnya.

Menurut info yang beredar di antara penduduk kampung, si anak itu telah dililuhon homang – diculik oleh homang.

Homang, merupakan makhluk misterius yang diceritakan dari mulut ke mulut. Katanya, makhluk ini hitam besar, berbulu panjang, juga dilengkapi kuku yang panjang siap mencabik-cabik korbannya. Dia bermukim di semak-semak dan hutan-hutan yang jarang dikunjungi penduduk desa, dikenal dengan nama parbeguan – lokasi bermukimnya para makhluk halus. Karena diceritakan dari mulut ke mulut tanpa bukti gambar (kalau di Kompasiana cerita tak ada gambar bisa dibilang hoax hahaha), gambaran mengenai sosok homang ini bisa beragam. Penutur banyak berinprovisasi dalam bercerita, agar anak-anak yang mendengar semakin takut. Semakin takut dan tidak pergi main ke tempat-tempat yang sunyi. Mungkin kalau disuruh melukisnya di halaman rumah, maka masing-masing anak akan melukis makhluk yang berbeda. Sesuai imajinasi dan cerita yang telah didengarnya.

Selain homang, ada satu lagi makhluk misterius yang tidak pernah kelihatan wujudnya, tetapi telah berhasil membuat penduduk kampung ketakutan, terutama anak-anak.

Dia diberikan nama Sigulambak (atau Sibegulambak).

Dari cerita yang berkembang, konon makhluk ini berwujud musang besar. Tapi ada juga cerita yang bilang, makhluk ini berwujud kuda. Dia sangat iseng, kerjanya menggoda orang-orang yang lewat di jalan-jalan sepi. Suaranya cekikikan, dan katanya orang bisa mati ketawa kegelian digelitikin oleh Sigulambak ini.

Kupikir-pikir (sekarang setelah dewasa), jangan-jangan makhluk ini dulu gagal jadi comedian, tidak lolos Stand Up Comedy atau Audisi Pelawak. Karena itu dia terus bermimpi untuk membuat orang tertawa, bahkan tertawa sampai mati ala Sigulambak. Entahlah!

Catatan:

Lain ladang lain belalang

Lain lubuk lain ikan

Mungkin lain kampung, lain juga makhluk misteriusnya.

Jadi kata Batak di judul itu harus saya perjelas menjadi Kampungku di Siborongborong. Soalnya saya tidak tahu apakah cerita yang sama ada di Balige, Porsea, Laguboti, Tarutung dan Simamora….

Salam sepuluh jari…

Cintailah produk-produk Indonesia, termasuk legenda-legendanya sampai hantu-hantunya sekalipun....


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun