Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Yang Tertinggal, tetapi Enggan Ditinggalkan

31 Januari 2023   11:50 Diperbarui: 31 Januari 2023   17:22 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mazmo: "Betul. Bisa juga berdasarkan kisah nyata."

(15) 

Maria Ulfa: "Bagaimana contoh menambah bumbu penyedap dalam cerita fiksi, Pak?"

Mazmo: "Bumbu fiksi adalah konflik dan tantangan tokoh. Pastikan tidak menabrak logika berpikir pembaca."

(16) 

Milma: "Apakah menulis fiksi berlawanan dengan aliran nonfiksi? Jika seseorang lebih kuat aroma fiksinya akan menemui kesulitan menulis nonfiksi, semacam karya ilmiah begitu?"


Mazmo: "Tidak juga sebenarnya. Tergantung sejauhmana individu penulis mampu dan terbiasa menyeimbangkan keduanya. Masing-masing aliran punya ciri khasnya."

(17) 

Astri Bekasi: "Apakah kejadian fakta bisa dijadikan fiksi? Ketika kita melakukan kritik sosial menggunakan cerita fiksi apakah di perbolehkan?"

Mazmo: "Bisa. Boleh. Tentu akan lebih nyaman jika menggunakan nama tokoh dan lokasi yang fiktif."

(18) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun