Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ingin Sukses Supervisi Akademik, Lakukan Ini!

26 Januari 2023   09:04 Diperbarui: 28 Januari 2023   07:52 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tahap observasi dalam supervisi akademik (Foto: Dokumentasi Pribadi) 

Tahap ini merupakan bentuk percakapan awal. Tujuannya adalah membangun kepercayaan rekan sejawat, menumbuhkan perasaan tenang terkait saat menentukan tujuan, dan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi internal rekan sejawat. Pada tahap awal ini supervisor memberikan ruang seluas-luasnya kepada rekan sejawat untuk menyampaikan rancangan pembelajaran dan target area pengembangan diri yang ingin dibantu untuk ditingkatkan. 

Berikut ini contoh aktivitas pra observasi yang dilaksanakan selama 15 sampai 20 menit:

  • Supervisor: (Menyampaikan salam dan menanyakan kabar kepada rekan sejawat) 
  • Sejawat: (Menjawab salam dan menyampaikan kabarnya hari ini) 
  • Supervisor: (Menyampaikan tujuan besar pelaksanaan supervisi akademik dan tujuan percakapan awal) 
  • Sejawat: (Menyatakan pemahamannya terkait tujuan) 
  • Supervisor: (Mempersilakan sejawat menyampaikan tujuan dan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan) 
  • Sejawat: (Menyampaikan tujuan dan rancangan pembelajaran) 
  • Supervisor dan Sejawat: (Mendiskusikan standar kompetensi yang akan digunakan dalam supervisi. Kompetensi tersebut di antaranya, yaitu mengembangkan kelas yang memfasilitasi murid belajar secara nyaman, memandu proses belajar mengajar yang efektif serta melakukan asesmen dan menyediakan umpan balik)
  • Supervisor: (Menanyakan kompetensi/area yang ingin dibantu dikembangkan) 
  • Sejawat: (Menyampaikan kompetensi/area yang ingin dibantu dikembangkan, misalnya memandu proses belajar mengajar yang efektif) 
  • Supervisor: (Menanyakan kompetensi/area spesifik yang ingin diobservasi) 
  • Sejawat: (Menyampaikan kompetensi/area spesifik yang ingin diobservasi, misalnya strategi memberikan muatan sosio-emosional dalam proses pembelajaran) 
  • Supervisor: (Menanyakan indikator ketercapaian tujuan pengembangan yang diinginkan sejawat) 
  • Sejawat: (Menyampaikan indikator ketercapaian tujuan pengembangan yang diinginkan) 
  • Supervisor: (Menyampaikan informasi akan mencatat proses pembelajaran di kelas sekaligus menutup percakapan awal dan memulai observasi sesuai kesepakatan) 

Kedua, tahap observasi. 

Tahap observasi merupakan tahap pengamatan proses pembelajaran oleh supervisor terhadap rekan sejawat. Pada tahap ini supervisor mengambil data atau informasi yang objektif terkait area pengembangan sesuai kesepakatan bersama. Pada tahap ini, supervisor mencatat hasil pengamatan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. 

Instrumen observasi menggunakan angka dengan rentang 1 - 4 sesuai dengan ketercapaian indikator masing-masing kompetensi. Secara umum ada tiga observasi yang dilakukan. 

Observasi I, yaitu kompetensi mengembangkan lingkungan kelas yang memfasilitasi murid belajar secara nyaman. Observasi ini terdiri dari penggunaan komunikasi positif, penerapan disiplin, dan pemberian motivasi). 

Observasi II, memuat kompetensi tentang memandu proses belajar yang efektif. Kriteria observasi meliputi pembukaan proses belajar, muatan sosio-emosional dalam aktivitas pembelajaran, pendekatan strategi pembelajaran, dan penutupan proses belajar. 

Observasi III, meliputi kompetensi melakukan asesmen dan menyediakan umpan balik. Kriteria umpan balik yang diberikan adalah konstruktif bukan pada produk belajar murid saja, melainkan juga proses belajar. 

Supervisor juga bisa mencatat peristiwa lain yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Terutama peristiwa yang sekiranya juga akan bermanfaat bagi rekan sejawat dalam pengembangan dirinya sebagai pemimpin pembelajaran. 

Ketiga, tahap pasca observasi. 

Percakapan tahap ini dilaksanakan sesuai kesepakatan dengan rekan sejawat. Percakapan yang dilakukan bisa berupa refleksi atau kalibrasi. Idealnya percakapan pasca observasi memuat aktivitas terkait tujuan percakapan berupa analisis hasil observasi, umpan balik, perencanaan area pengembangan, dan rencana aksi pengembangan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun