Mohon tunggu...
Sudiono
Sudiono Mohon Tunggu... Lainnya - I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Pemerhati Masyarakat, Field study : Lychee des metiers des sciences et de I'industrie Robert Schuman, Le Havre (2013). Echange France-Indonesie visite d'etudes des provisieur - Scolaire Descrates Maupassant Lychee de Fecamp. Lycee Louis Modeste Leroy, Evreux (2014), Lycee Professional Jean Rostand, Rouen (2014), Asean Culinary Academy, Kuala Lumpur (2012). Departement of Skills Development Ministry of Human Resources Malaysia (2013). Seoul Technical High School (STHS) 2012. Jeju Self Governing School (2012), Assesor BNSP Marketting (2016), Assesor Akreditasi S/M (2015), Pelatihan CEC Coach Wiranesia (2022), pemilik Vpareto travel Indonesia,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Survei Sederhana: Jodohmu Profesimu

22 Januari 2022   14:13 Diperbarui: 22 Januari 2022   14:22 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada ungkapan takdir jodoh, rejeki dan maut rahasia ilahi siapapun tak bisa membantahnya. Jodoh  pasangan yang menemani kita sepanjang hayat, rejeki di dapat seiring usaha dan kerja keras individu masing-masing dan urusan maut adalah sesuatu yang pasti. Perihal jodoh memang unik sekali sering mendengar bahwa pacaran dengan siapa eh, nikah juga dengan siapa. 

Jadi jodoh itu memang tak bisa direka-reka dengan siapa dan kapan seseorang berjodoh. 

Ada yang jodohnya jauh ke sana mesti ke luar negeri dengan jarak ribuan kilometer, ada yang hanya ratusan atau puluhan kilometer dengan perbedaan budaya. Meski begitu ada juga orang yang berjodoh hanya di batas tembok rumah alias tetangga.

Bicara jodoh itu sungguh unik setidaknya ada beberapa kejadian tentang jodoh. Sewaktu ketika seseorang berjodoh dengan anggota kepolisian Jalan Raya karena si wanita salah jalan dan ditilang. Namun, dari salah jalan dan ditilang itu kemudian mengantar keduanya membina mahligai rumah tangga. 

Lain lagi kisah ada seremoni pernikahan jelang akad nikah mempelai wanita sudah siap berakad, eh sampai waktu yang sudah ditentukan sang mempelai pria tak jua datang. Famili was-was, penghulu resah lantas apa yang harus dilakukan ? Unik dan unik sekali maka tuan rumah mengumumkan pada khalayak yang hadir memberi kesempatan pada bujangan untuk menggantikan posisi pengantin pria. Bisa di duga kan ? pernikahan berjalan lancer sebagaimana mestinya karena sang wanita bersedia nikah. 

Untung bagi sang mempelai pria dadakan setidaknya dapat dua keuntungan sekaligus yaitu tanpa biaya dan dapat wanita. Kedua peristiwa tadi nyata, dan sebenarnya masih banyak kejadian di luar nalar manusia. Semata-mata itu adalah tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Besar.

Dibalik jodoh ada profesi. Profesi berkaitan dengan pekerjaan. Pekerjaan berkaitan dengan pendidikan seseorang. Jadi ada keterkaitan profesi seseorang dengan latar belakang pendidikan. Pekerjaan itu sendiri berdasarkan tempat bisa dibagi menjadi dua yakni pekerja kantoran dan pekerja non kantoran. Kerja kantoran dikenal dengan pekerjaan formal. 

A hingga Z ada aturannya mulai jam masuk kantor, seragam yang dikenakan, jam kerja, ruang kerja, perangkat kerja seperti Laptop, Personal Computer, dll, Pekerja kantor banyak berkutat dengan konsep, target, sasaran dan realisasi anggaran. Hubungan personal dan interpersonal acapkali terjadi dalam sebuah pertemuan rapat. Bandingkan dengan pekerja non kantoran mereka menghabiskan waktu jam bekerja di lapangan terbuka. 

Panas, berdebu, polusi udara, hingga risiko tinggi kecelakaan kerja. Lantas bagaimana mengaitkan antara jodoh dan profesi. Ini ada bagan ideal antara jodoh dan profesi yang ada di masyarakat.

Sebuah penelitian kecil dilakukan di sebuah kantor dan dua perumahan dengan sampel cukup kecil dengan hasil sebagai berikut :

              PROFESI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun